Menurut Al Jazeera, sebulan setelah mengumumkan gencatan senjata di Jalur Gaza, Israel dituduh melanggar perjanjian dengan melakukan serangan hampir setiap hari, menewaskan ratusan orang.
Kantor media pemerintah Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel melanggar gencatan senjata sedikitnya 282 kali antara 10 Oktober dan 10 November.
"Pelanggaran gencatan senjata yang 'mencolok dan sistematis' oleh Israel telah mengakibatkan 242 warga Palestina tewas dan lebih dari 620 lainnya terluka sejak 10 Oktober," kata kantor media pemerintah Gaza pada 13 Oktober.

"Kami mengutuk keras pelanggaran berulang ini dan meminta pertanggungjawaban penuh Israel atas konsekuensi kemanusiaan dan keamanan dari tindakan ini," kata Kantor Media Pemerintah Gaza dalam sebuah pernyataan.
"Kami menekankan bahwa pelanggaran gencatan senjata yang berkelanjutan merupakan ancaman nyata terhadap semangat perjanjian dan pelanggaran kewajiban Israel kepada komunitas internasional," tegas pernyataan tersebut.
Kantor media pemerintah Gaza meminta Presiden AS Donald Trump, negara-negara penjamin dan mediator untuk memberikan tekanan nyata kepada Israel agar memaksanya segera mengakhiri pelanggarannya dan menghormati komitmen yang telah ditandatangani.
Israel juga dituduh terus memblokir bantuan kemanusiaan penting dan menghancurkan rumah dan infrastruktur di Jalur Gaza.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video tentang konflik di Sudan Barat pada bulan April 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/israel-bi-to-vi-pham-lenh-ngung-ban-o-gaza-282-lan-post2149068695.html






Komentar (0)