Asap mengepul dari desa Kafarshouba di Lebanon selatan pada tanggal 20 Oktober.
Serangan terhadap benteng Hizbullah di selatan Beirut terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh kelompok itu mencoba membunuhnya.
Kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan udara Israel di Beirut menghancurkan sebuah bangunan sipil di lingkungan Haret Hreik dekat sebuah masjid dan sebuah rumah sakit.
Di Lebanon selatan, NNA mengatakan Israel menyerang puluhan lokasi, termasuk kota Nabatiyeh, yang menjadi sasaran Israel untuk ketiga kalinya minggu ini.
Militer Israel mengatakan telah menyerang markas intelijen Hizbullah dan pabrik senjata bawah tanah di Beirut, serta menewaskan tiga anggota Hizbullah dalam serangan di Lebanon selatan.
Kemudian, pemerintah Tel Aviv mengatakan bahwa dalam beberapa menit sekitar 70 roket ditembakkan dari Lebanon melintasi perbatasan ke wilayah Israel.
Sementara itu, Hizbullah mengumumkan hari ini, 20 Oktober, bahwa mereka telah menembakkan beberapa roket ke Israel, termasuk serangkaian roket yang menargetkan pangkalan militer Israel di sebelah timur kota Safed di utara.
Pada hari yang sama, juru bicara pertahanan sipil Gaza Mahmud Bassal mengatakan sedikitnya 73 warga Palestina tewas ketika Israel melakukan serangan udara terhadap wilayah sipil di Beit Lahia di utara, menurut AFP.
Sementara itu, militer Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah berhadapan dengan "target 'teroris' Hamas", dan jumlah korban yang diumumkan oleh otoritas Gaza tidak sesuai dengan informasi yang mereka peroleh.
Saat menyerang front Gaza dan Lebanon pada 20 Oktober, Israel menyatakan pasukannya membombardir 175 target. Tentara Israel mengumumkan akan melanjutkan operasi di Gaza utara, tengah, dan selatan dalam waktu dekat.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/israel-don-dap-khong-kich-beirut-va-tan-cong-gaza-185241020192051986.htm






Komentar (0)