Pasukan komando Israel menggunakan helikopter serang dalam serangan di Tepi Barat pada 19 Juni. Insiden tersebut menyebabkan baku tembak selama berjam-jam dengan orang-orang bersenjata dari kelompok bersenjata, Reuters melaporkan, mengutip pejabat militer Israel dan otoritas kesehatan Palestina.
Militer Israel mengatakan tujuh tentara Israel terluka dalam operasi di kota Jenin yang menjadi titik rawan untuk menangkap dua warga Palestina yang diduga terlibat dalam serangan terhadap Israel. Setidaknya dua warga Palestina yang tewas dalam pertempuran itu adalah anggota gerakan Jihad Islam.
Seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan selama bentrokan dengan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, pada 19 Juni.
Ketika tentara Israel menghadapi tembakan gencar dari orang-orang Palestina bersenjata di kota itu, tentara Israel terpaksa menjalankan misi untuk menarik beberapa kendaraan yang telah dicegat dalam pertempuran dari daerah tersebut. "Itulah mengapa Anda juga melihat pasukan kami di daerah yang sangat sulit dan kami harus mengirimkan helikopter," ujar seorang juru bicara tentara Israel kepada para wartawan.
Sebuah helikopter Israel terbang selama serangan di kota Jenin, Tepi Barat, pada tanggal 19 Juni.
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan ledakan yang melanda sebuah kendaraan lapis baja sementara suara tembakan terdengar. Video lain menunjukkan sebuah helikopter militer meluncurkan rudal dan menjatuhkan peluru umpan.
Seorang anggota partai Fatah Palestina mengatakan orang-orang bersenjata dari kota tetangga Nablus dan Tulkarem telah datang ke Jenin untuk mendukung pasukan lokal.
Penggunaan helikopter tempur yang tidak biasa dalam operasi tersebut menggarisbawahi keganasan pertempuran di Jenin, tempat kelompok bersenjata termasuk Hamas dan Jihad Islam telah lama hadir di kamp pengungsi di dekatnya, Reuters melaporkan.
Seorang anggota gerakan Jihad Islam mengatakan bahwa penggunaan helikopter serang oleh pasukan komando Israel "akan memotivasi para pejuang kami untuk menggunakan alat yang dapat mengejutkan musuh".
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Israel akan menggunakan tindakan apa pun yang dianggap perlu.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)