
Pameran "Lukisan dan Patung Dinh Phong" memperkenalkan 31 lukisan dan patung, berlangsung dari 30 November hingga 14 Desember, oleh kurator Vu Huy Thong dengan saran artistik dari pematung Dao Chau Hai.
Lahir di Hanoi dan sukses menetap di Kota Ho Chi Minh, Dinh Phong telah memiliki hasrat terhadap seni rupa sejak usia dini. Baru dalam 5 tahun terakhir ia benar-benar mengabdikan dirinya pada seni lukis dan patung—sebuah jalur yang ia latih sendiri dengan mengamati, membaca, mengalami, dan belajar dari para seniman sebelumnya.

Sebelum pameran ini, Dinh Phong memperkenalkan karya-karyanya dalam pameran bersama dengan pematung Dao Chau Hai (Vietnam University of Fine Arts, 2022) dan tiga pameran tunggal: "Flying Man and Surreal Dream" (Hanoi, 2020), "Surreal Dream" ( Ho Chi Minh City Museum of Fine Arts, 2021), "Dinh Phong Painting-Sculpture" (Vietnam Museum of Fine Arts, 2025).
Peneliti Vu Huy Thong mengatakan bahwa dunia telah melahirkan banyak seniman otodidak yang menjadi nama-nama besar, tetapi kasus Dinh Phong memberinya kejutan istimewa. Karena karya-karya Dinh Phong hampir tidak mengikuti logika umum seni lukis dan patung.

Bagi seorang seniman yang terlatih secara klasik, prinsip-prinsip bentuk merupakan fondasi sekaligus batasan. Namun Dinh Phong, yang mengandalkan naluri dan intuisi, langsung meninggalkan konvensi tersebut untuk menemukan bahasanya sendiri. Perpecahan ini bukanlah sesuatu yang gegabah, melainkan hasil dari perjalanan batin yang terkoyak.
Dalam pameran ini, besi dan baja menjadi selembut sutra, baja tahan karat berkilau bagai air, logam sedalam tanah... Potongan-potongan logam dipotong, digiling, dibengkokkan, dioksidasi, diberi dampak, diberi lapisan... seakan-akan menceritakan kisah waktu, kekuatan, dan jiwa sang seniman.

Seniman Thanh Chuong tak bisa menyembunyikan keterkejutan dan kegembiraannya saat berdiri di depan karya-karya tersebut. Ia bercerita: "Saya mengamati dengan saksama dan sangat tertarik. Ada karya-karya yang menyentuh hati saya. Dinh Phong adalah salah satu seniman langka yang menciptakan hal-hal yang benar-benar baru bagi seni rupa Vietnam. Saya harus menyentuh dan mengamati dengan saksama untuk mengetahui apa saja karya-karya itu. Melihatnya sebagai pelat baja, lembaran seng bergelombang, kasa baja... membuka banyak pemikiran bagi saya tentang material."
Jika emosi peneliti dan rekan-rekannya adalah kejutan, maka bagi seniman Dinh Phong sendiri, pameran ini merupakan hasil dari perjalanan kreativitas sekaligus mengatasi kebuntuan. Sang seniman bercerita: "Saya mulai melukis 5 tahun yang lalu. Dalam tiga pameran sebelumnya, saya hanya menggunakan cat minyak atau akrilik. Namun, ketika saya terus berkarya dengan bahan dan motif yang sama, saya kehilangan minat. Saya merasa buntu. Bahkan hancur secara mental, karena saya tidak dapat menemukan cara untuk mengekspresikan sesuatu yang baru."

Dalam kebuntuan itu, ia beralih mengamati dunia material di sekitarnya dan eksperimen itu menghasilkan sumber energi baru, yang dijelaskan sang seniman: "Menemukan material baru itu seperti tersesat di hutan yang gelap dan tiba-tiba melihat cahaya. Atau seperti terombang-ambing di tengah laut, perahunya tenggelam dan kemudian meraih pelampung. Saya sangat bahagia."
Namun, berkarya dengan logam bukanlah jalan yang mulus. Dinh Phong sendiri berkomentar: "Ini adalah pekerjaan yang sangat keras dan berat. Anda harus berkonsentrasi tinggi dan menjaga kesehatan yang baik. Saya bekerja sampai sidik jari saya hilang untuk menciptakan karya-karya ini."
Dinh Phong beranjak dari kerja fisik dan intuisi murni untuk menciptakan bahasa visual yang unik, kuat, kasar, namun kaya akan puisi. Bagi para seniman, seni bisa berasal dari apa saja - asalkan mengandung suara unik sang pencipta.
Sumber: https://nhandan.vn/khai-mac-trien-lam-hoi-hoa-va-dieu-khac-dinh-phong-tai-ha-noi-post927038.html






Komentar (0)