Kawasan industri Vietnam tidak lagi bersaing dengan harga rendah.

Foto ilustrasi.

Vietnam terus menegaskan daya tariknya di mata investor internasional dengan modal FDI terdaftar sebesar 28,5 miliar dolar AS, naik 15% dibandingkan periode yang sama, dan menjadi salah satu negara teratas di kawasan yang menarik investasi asing. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap lingkungan investasi dan potensi pembangunan Vietnam. Namun, dengan tujuan menarik arus modal FDI berkualitas tinggi, kawasan industri Vietnam tidak lagi kompetitif dengan harga yang rendah.

Belakangan ini, aliran modal FDI ke Vietnam—terutama Kota Ho Chi Minh —tidak hanya meningkat secara kuantitas, tetapi juga kualitasnya. Banyak perusahaan besar seperti Qualcomm, NVIDIA, LEGO... telah memperluas investasi mereka, membangun rantai pasokan, dan pusat R&D. Hal ini membantu meningkatkan posisi Vietnam dalam rantai pasokan global, terutama di bidang teknologi tinggi, semikonduktor, kecerdasan buatan, dan inovasi.

Lingkungan investasi yang stabil, prosedur hukum yang semakin transparan, mekanisme terpadu dalam meningkatkan daya saing... membantu Vietnam tidak hanya menarik tetapi juga mempertahankan aliran modal FDI strategis.

"Isu-isu ini telah menjadi dasar bagi Vietnam dalam menarik FDI bernilai tinggi dan kami tidak melihat fluktuasi yang kuat dalam arus FDI ke sektor manufaktur, meskipun ada masalah tarif dan perubahan rantai produksi di seluruh dunia ," kata Bapak Truong An Duong - Direktur Pelaksana Real Estat Industri dan Perumahan, Frasers Property Vietnam.

Bapak Dinh Hoai Nam, Direktur Pengembangan Bisnis dan Perdagangan, SLP Vietnam, berkomentar: "Ketika angka tarif memiliki gambaran yang lebih jelas, aliran modal dari perspektif kami untuk investor asing telah bergeser, memperluas investasi serta pendaftaran baru, terbukti dari fakta bahwa pelanggan di Tiongkok, Singapura, bahkan di Eropa, telah kembali berdiskusi dan memiliki komitmen baru untuk memperluas produksi dan bisnis di Vietnam."

Agar tetap menjadi tujuan FDI berkualitas tinggi, kawasan industri Vietnam harus meningkatkan daya saing regionalnya. Mengembangkan kawasan industri baru yang memenuhi kriteria ESG, meningkatkan investasi dalam infrastruktur konektivitas, dan mengembangkan sumber daya manusia berkualitas tinggi.

Bapak Nguyen Thanh Chuong, Direktur Jenderal Perusahaan Real Estat Kawasan Industri Thanh Cong, mengatakan: "Dengan arus modal yang tinggi, produk yang kami sediakan untuk pasar juga harus memenuhi kebutuhan institusi hingga infrastruktur, serta menyediakan sumber daya tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan baru."

Ibu Tran Thi Hai Yen, Direktur Pusat Promosi Investasi Selatan, Badan Penanaman Modal Asing, Kementerian Keuangan, menyampaikan: "Baru-baru ini, Pemerintah telah merencanakan proyek-proyek seperti kawasan ekonomi khusus, kawasan perdagangan bebas, dan pembangunan pusat keuangan internasional di Kota Ho Chi Minh dan Da Nang. Hal ini merupakan faktor infrastruktur lunak dan keras untuk semakin menarik proyek-proyek berkualitas tinggi."

Vietnam saat ini berada di peringkat ke-3 di ASEAN dalam hal menarik FDI, setelah Singapura dan Indonesia, dan masih mempertahankan keunggulannya berkat harga tanah dan biaya tenaga kerja yang lebih murah. Namun, keunggulan ini tidak akan bertahan selamanya. Sebaliknya, faktor-faktor non-finansial seperti kualitas infrastruktur logistik, lingkungan investasi yang stabil, dan prosedur administrasi yang lancar akan membantu Vietnam bertransisi dari keunggulan biaya menjadi membangun kepercayaan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan global.

Sumber: https://vtv.vn/khu-cong-nghiep-viet-nam-khong-con-canh-tranh-bang-gia-re-100251031145658621.htm