Menurut reporter, selama musim hujan, air dari hulu sungai meluap dan membanjiri seluruh muara Tam Cha. Air yang meluap dan mengalir deras menghanyutkan banyak batu dan dahan pohon, sehingga warga terpaksa berhenti dan menunggu air surut sebelum berani menyeberang. Hal ini mengakibatkan kegiatan belajar para siswa dan usaha tani terganggu, sehingga menyulitkan kehidupan sehari-hari.

Banyak kolom di area bawah tanah yang roboh akibat banjir.
Bapak Dinh Van Hung, warga Desa Bang Qua, bercerita: Setiap kali musim hujan atau hujan deras, kami selalu khawatir. Ada kalanya air naik hingga 1,5-2 m di atas gorong-gorong Tam Cha, sehingga warga harus menunggu seharian, bahkan berhari-hari. Anak saya bersekolah di pusat kelurahan, dan sering kali ia harus bolos sekolah karena tidak bisa menyeberangi gorong-gorong. Semua orang berharap memiliki jembatan yang kokoh agar mereka dapat bepergian dengan tenang, terutama saat musim hujan.
Faktanya, sejak awal tahun, telah terjadi kecelakaan tragis di area bawah tanah ini yang menewaskan dua orang akibat kecerobohan menyeberangi bawah tanah saat banjir sedang tinggi. Meskipun pihak berwenang telah memasang tali, memasang rambu peringatan, dan melarang orang melintas, para korban tetap mengabaikan bahaya, mencoba menyeberang, dan terseret arus. Sebelumnya, pada tahun 2024, kasus serupa tercatat, sehingga total kematian akibat menyeberangi bawah tanah di area ini menjadi tiga hanya dalam dua tahun terakhir.
Bapak Ha Van Quan, warga Desa Ban Chu, berkata: Kami hidup terutama dengan bertani dan beternak. Jalan melalui terowongan Tam Cha adalah cara terpendek untuk membawa barang ke pasar. Saat hujan, air meluap, orang dan kendaraan tidak dapat lewat, menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Kami berharap Pemerintah memperhatikan dan segera berinvestasi untuk membangun jembatan baru yang lebih tinggi dari terowongan Tam Cha yang ada saat ini untuk memfasilitasi perjalanan dan perdagangan.

Lokasi bawah tanah yang sering dilewati orang
Menurut investigasi reporter, terowongan Tam Cha yang melintasi Sungai Ban Thin, tempat yang sering dilalui orang, sebenarnya merupakan bagian dari proyek irigasi dalam proyek penyediaan air Bendungan Ban Lai. Namun, karena jalan yang menghubungkan pusat komune dengan desa-desa di seberang sungai masih banyak kendala, sejak terowongan dibangun, masyarakat memanfaatkannya sebagai jalur utama transportasi. Setiap hari, cukup banyak orang dan kendaraan yang lalu lalang, terutama saat jam sekolah dan jam kerja. Ketika hujan deras dan air meluap serta membanjiri terowongan, masyarakat terpaksa mengambil jalan memutar puluhan kilometer, yang menyebabkan banyak kendala dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi guru dan siswa di daerah tersebut.
Bapak Vi Van Phong, Ketua Komite Rakyat Komune Khuat Xa, mengatakan: Gorong-gorong Tam Cha merupakan jalur lalu lintas penting yang melayani kebutuhan perjalanan dan perdagangan sebagian besar warga di komune ini. Namun, selama musim hujan dan badai, daerah ini sering tergenang air selama 4-5 hari, sehingga menyebabkan kesulitan besar dalam perjalanan, terutama bagi pelajar. Pada awal Juli 2025, Komite Rakyat Komune telah melaporkan dan memberikan rekomendasi kepada para pemimpin Komite Rakyat Provinsi dalam rapat-rapat mengenai situasi di atas, dan rekomendasi tersebut telah diterima. Saat ini, komune sangat berharap agar semua tingkatan dan sektor memperhatikan investasi pembangunan jembatan baru untuk menggantikan gorong-gorong tersebut demi menjamin keselamatan warga, terutama selama musim hujan dan badai.
Menurut Bapak Phong, dalam waktu dekat ini, pihak kecamatan telah memerintahkan satuan tugas fungsional untuk berjaga di area bawah tanah apabila terjadi banjir di area bawah tanah, memasang rambu-rambu peringatan, memasang tali tambang, serta meningkatkan sosialisasi melalui pengeras suara dan kelompok Zalo Desa guna menjamin keselamatan warga saat melintas.
Jika jembatan baru ini diinvestasikan, tidak hanya warga di tiga desa, yaitu Tan Hop, Lien Hop, dan Pan Pe, tetapi juga daerah sekitarnya, akan merasakan manfaatnya. Perjalanan, transportasi hasil pertanian, serta akses ke layanan kesehatan dan pendidikan akan menjadi lebih mudah, yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan peningkatan taraf hidup.
Dengan perhatian dari semua tingkatan dan sektor, serta upaya pemerintah daerah, impian memiliki jembatan yang kokoh akan segera terwujud. Dengan demikian, kekhawatiran akan banjir dan isolasi selama musim hujan dan badai tidak akan ada lagi, membuka arah bagi pembangunan yang stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Sumber: https://baolangson.vn/khuat-xa-mong-cau-moi-5064710.html






Komentar (0)