Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, beberapa spesies dinosaurus mungkin hidup di planet yang jauh dari Bumi. Yang istimewa, manusia kini lebih mungkin menemukannya.
Manusia memiliki banyak teknologi eksplorasi ruang angkasa canggih yang dapat dengan mudah mendeteksi bentuk kehidupan seperti itu di planet yang jauh, kata penulis utama studi baru tersebut, Lisa Kaltenegger.
Studi ini juga menemukan bahwa kunci untuk menentukan asal usul bentuk kehidupan ini terletak pada pencarian biosfer, iklim, dan senyawa kimia yang tidak lagi ditemukan di Bumi saat ini, tetapi pernah umum selama era dinosaurus di Bumi.
Dinosaurus mungkin pernah hidup di planet yang jauh dari Bumi. (Foto: Jiangdi/Shutterstock.com, Space creator/Shutterstock.com/IFLScience)
Bumi pernah memiliki kandungan oksigen yang sangat tinggi, sekitar 30%, yang memfasilitasi perkembangan bentuk-bentuk kehidupan yang kompleks, termasuk dinosaurus. Kini, konsentrasi oksigen di Bumi telah stabil, hanya di angka 21%.
Oleh karena itu, para ahli percaya bahwa konsentrasi oksigen yang tinggi dapat menjadi indikator kelangsungan hidup yang berharga, membantu manusia mencari bentuk kehidupan yang kompleks di planet lain di alam semesta.
Selain itu, teleskop masa depan dengan kemampuan eksplorasi canggih dapat digunakan untuk mengidentifikasi planet dengan kondisi iklim yang unik, mirip dengan periode ketika dinosaurus menjelajahi Bumi.
"Berfokus pada planet-planet kaya oksigen dapat mempermudah penemuan bentuk kehidupan yang menarik di luar Tata Surya. Dan mungkin masih ada dinosaurus lain yang menunggu untuk ditemukan ," kata Lisa Kaltenegger.
Tak hanya Lisa Kaltenegger, pada April 2012, ahli kimia Ronald Breslow dari Universitas Columbia juga menerbitkan artikel serupa berjudul: "Dinosaurus mungkin telah mendominasi banyak spesies di planet lain".
Artikel ini membahas kemungkinan bahwa dinosaurus seperti T. rex, dan lainnya, berevolusi di planet jauh di luar angkasa.
HUYNH DUNG (Sumber: Foxnews/Indiatimes/Smithsonianmag)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)