Melaporkan pelaksanaan rencana pembangunan sosial -ekonomi nasional pada Sidang ke-7 Majelis Nasional Laos ke-9, Perdana Menteri Laos Sonexay Sipandone mengatakan bahwa meskipun terdapat perkembangan yang rumit dalam situasi regional dan internasional, Laos terus menghadapi kesulitan ekonomi, tetapi ada juga banyak peluang dan pencapaian luar biasa dalam pembangunan nasional.
Sejak awal tahun, Pemerintah Laos telah berfokus pada penerapan tujuan dalam agenda nasional untuk menyelesaikan kesulitan ekonomi dan keuangan seperti solusi untuk mengendalikan inflasi, nilai tukar, harga komoditas dan utang luar negeri, dll.

Hasilnya, dalam 6 bulan pertama tahun ini, perekonomian Laos menunjukkan tren pertumbuhan yang lebih baik, dengan PDB sebesar 4,7% (sekitar 148.043 miliar Kip), mencapai 50,4% dari rencana tahun ini. Pemerintah Laos juga telah mengidentifikasi dan akan terus menerapkan berbagai langkah di masa mendatang untuk menjaga stabilitas mata uang.
“Laos memperkuat pengendalian inflasi dengan menerapkan kebijakan moneter terpusat, mengendalikan nilai tukar untuk menghindari fluktuasi yang tajam, memobilisasi mata uang asing ke bank, menyempurnakan sistem hukum yang relevan, dan mendorong pembangunan ekonomi melalui penyaluran kredit kepada dunia usaha,” tegas Perdana Menteri Laos, Sonexay.
Pemerintah Laos memperkirakan pertumbuhan PDB negara tersebut akan mencapai target 4,5% sepanjang tahun 2024. Namun, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Laos tahun ini hanya akan mencapai 4%.
Sumber










Komentar (0)