
Ini adalah pendekatan yang sangat positif, profesional, dan tepat waktu, yang dengan jelas menunjukkan tanggung jawab rumah sakit dalam memastikan keselamatan kesehatan tertinggi bagi masyarakat.
Oleh karena itu, dari Juli hingga awal Oktober 2025, rumah sakit melakukan operasi endoskopi pada sekitar 500 kasus, dan sekitar 70 kasus mengalami pembengkakan dan keluarnya cairan berkepanjangan di lokasi operasi mulai 2 hingga 4 minggu setelah operasi.
Pada tanggal 13 Oktober, pimpinan rumah sakit, Dewan Pengendalian Infeksi, dan departemen terkait mengadakan rapat darurat, yang menetapkan bahwa ini merupakan insiden medis yang tidak terduga, dan bahwa penyebab serta solusinya perlu segera ditemukan. Khususnya, ruang operasi No. 2 dihentikan, seluruh area bedah didisinfeksi, proses sterilisasi instrumen diubah, dan proses sterilisasi dialihkan ke autoklaf terpusat.
Dari 22 Oktober hingga 11 November, Dewan Profesional dan unit koordinasi Asosiasi Pengendalian Infeksi Vietnam Kementerian Kesehatan mengevaluasi dan menganalisis sampel pasien. Pakar Tran Huu Luyen, Wakil Presiden Asosiasi Pengendalian Infeksi Vietnam, secara langsung meninjau dan menganalisis proses sterilisasi serta menilai cedera pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala di Rumah Sakit Umum Quang Tri serupa dengan infeksi luka operasi yang tercatat di Rumah Sakit Umum Ha Giang pada tahun 2013, ketika 92 pasien terinfeksi Mikobakteri Nontuberkulosis (MNT) setelah operasi laparoskopi. Dari sana, panel ahli menyimpulkan bahwa penyebab insiden tersebut adalah bakteri NTM, jenis bakteri langka yang menyebabkan infeksi luka operasi.
Bakteri ini tumbuh lambat, sulit dideteksi dengan tes konvensional, dan resisten terhadap sebagian besar antibiotik umum, sehingga mudah menyebabkan kerusakan permanen pada lokasi operasi. Berdasarkan kesimpulan ini, Rumah Sakit Umum Quang Tri telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Pusat Hue untuk mengembangkan rejimen pengobatan khusus yang diterapkan pada kasus-kasus dengan kerusakan pada lokasi operasi.
Dokter Spesialis Phan Xuan Nam, Direktur Rumah Sakit Umum Quang Tri, mengatakan bahwa ini merupakan insiden medis yang jarang terjadi, dan bukan disebabkan oleh kesalahan profesional dokter bedah. Pihak rumah sakit telah secara proaktif memberikan informasi yang transparan, berkoordinasi dengan para ahli terkemuka untuk menyelidiki, menangani, dan memastikan keselamatan tertinggi agar pasien dan keluarga mereka dapat merasa aman saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Sumber: https://nhandan.vn/lam-ro-nguyen-nhan-su-co-y-khoa-hiem-gap-tai-quang-tri-post922650.html






Komentar (0)