Lamine Yamal menderita cedera kronis dan harus hidup dengan rasa sakit selama sisa hidupnya?

Menurut Sport, Yamal telah mengalami masalah di area kemaluan tiga kali sejak awal musim 2025/26. Jenis cedera yang dialami Yamal disebut pubalgia. Ini adalah sindrom kronis yang menyebabkan nyeri di area kemaluan, sangat sulit diobati dan hampir mustahil untuk disembuhkan sepenuhnya.

Menjelaskan kondisi tersebut, fisioterapis Lluis Puig berkata: "Pertama-tama, kita harus mengatakan bahwa nyeri kemaluan adalah perubahan di area kemaluan, tempat berbagai otot bertemu.

Kami telah menangani cedera jenis ini di berbagai tingkatan, dan kami tidak bisa mengatakan bahwa rasa sakitnya akan hilang dalam sebulan. Tidak, setiap atlet harus menerimanya. Kami harus mengambil langkah-langkah pencegahan dan terapi untuk memastikan Yamal dapat berkompetisi di level tertinggi.

Puig juga mengungkapkan bahwa cedera tersebut dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk postur tubuh Yamal dan beberapa ototnya yang berubah terlalu cepat selama masa perkembangan, sehingga otot dan kerangkanya tidak punya waktu untuk beradaptasi. Biasanya, atlet dengan masalah ini harus menjalani hidup dengan kondisi ini seumur hidup, dan sulit untuk mencapai performa maksimal.

Sementara itu, spesialis trauma olahraga Ripoll menambahkan bahwa cedera tersebut akan berdampak besar pada kemampuan Yamal bermain sepak bola. "Ini cedera yang sangat sulit diobati. Cedera ini ditandai dengan rasa sakit yang mengurangi kemampuan pemain untuk bergerak dan menembak hingga hampir 50%, persis seperti yang kita lihat di El Clasico," jelas Ripoll. "Rasa sakit inilah yang mencegah pemain mencapai performa terbaiknya dan secara signifikan mengurangi performanya."

Menurut Sport, setelah berkonsultasi dengan tim medis Barcelona, Yamal memutuskan untuk tidak terburu-buru menjalani operasi. Ia akan memantau kondisinya dan jika gejalanya tidak membaik dalam beberapa minggu ke depan, bintang Spanyol itu akan menjalani operasi.