Untuk pertama kalinya, Vietnam memegang peran sebagai Ketua sidang komite UNCTAD.

Berlangsung pada tanggal 29 April di Jenewa, sesi ke-14 Komite Investasi, Perusahaan dan Pembangunan dalam rangka Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) dihadiri oleh perwakilan dari semua negara anggota, badan-badan khusus, badan antarpemerintah , badan-badan promosi investasi dan organisasi nonpemerintah.

Duta Besar Mai Phan Dung terpilih sebagai Ketua Sidang ke-14 Komite UNCTAD tentang Investasi, Perusahaan, dan Pembangunan.

Menurut seorang reporter VNA di Jenewa, Duta Besar Mai Phan Dung, Kepala Delegasi Tetap Vietnam untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan organisasi internasional lainnya di Jenewa, terpilih sebagai Ketua sidang.

Pertemuan tersebut merupakan kesempatan bagi negara-negara anggota dan pemangku kepentingan dalam investasi dan pembangunan untuk membahas isu-isu utama dan yang sedang berkembang di bidang investasi, bisnis, dan teknologi, dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan, dan untuk bertukar solusi dan kebijakan yang efektif untuk referensi.

Terpilihnya Vietnam sebagai Ketua untuk pertama kalinya pada pertemuan komite dalam kerangka UNCTAD menunjukkan apresiasi lembaga ini dan negara-negara anggotanya atas kebijakan dan pencapaian Vietnam dalam menarik investasi dan pembangunan berkelanjutan dalam beberapa tahun terakhir, terutama di bidang prioritas Vietnam seperti transformasi digital, transformasi hijau, ilmu pengetahuan - teknologi , kecerdasan buatan...

Ini juga merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk menunjukkan peran aktif dan proaktifnya di UNCTAD khususnya dan forum internasional PBB lainnya secara umum.

Konten utama sesi ini difokuskan pada perkembangan terkini dalam tren dan kebijakan di bidang investasi, bisnis, serta sains dan teknologi untuk pembangunan; praktik terbaik dalam penerapan kebijakan dukungan bisnis dan investasi guna mendorong pembangunan berkelanjutan; arah pengembangan dalam pemanfaatan investasi digital dan alat pendukung bisnis guna memperluas kegiatan e-government; pemanfaatan teknologi blockchain untuk pembangunan berkelanjutan, serta tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam penerapan teknologi blockchain.

Di bawah kepemimpinan Duta Besar Mai Phan Dung, para delegasi terlibat dalam diskusi yang meriah dan mengusulkan berbagai solusi spesifik untuk isu-isu utama. Kelompok 77 dan Tiongkok sangat mengapresiasi kerja dan analisis UNCTAD mengenai investasi langsung asing (FDI) dan arus investasi lainnya dalam Laporan Investasi Dunia (WIR) tahunannya, dan menyatakan keprihatinan tentang kurangnya modal investasi yang dibutuhkan untuk memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dengan menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan investasi publik dan swasta secara signifikan guna mencapai SDGs sebelum tenggat waktu 2030.

Kelompok Asia-Pasifik mendukung inisiatif UNCTAD dalam memfasilitasi investasi; menyambut baik topik teknologi blockchain dalam pertemuan tersebut; dan mencatat bahwa meskipun terdapat kemajuan yang signifikan, kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) masih belum menemukan ruang untuk meningkatkan, menarik, memfasilitasi, dan mempertahankan investasi.

Kelompok Afrika menegaskan kembali perlunya investasi strategis dan berkelanjutan di benua itu untuk mengatasi volatilitas dalam FDI, serta kesenjangan infrastruktur yang kritis.

Perwakilan kelompok Afrika juga menilai peran penting teknologi dan perdagangan digital dalam membantu negara-negara mengatasi hambatan untuk menarik investasi berkelanjutan di tiga pilar: sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Komite diperkirakan akan melanjutkan pembahasan pokok-pokok pertemuan pada sesi-sesi mendatang. Selain itu, negara-negara juga akan mendengarkan presentasi, membahas, dan menyetujui dua laporan komite, termasuk laporan tentang investasi, inovasi, dan kewirausahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pembangunan berkelanjutan, serta laporan kelompok kerja antarpemerintah yang terdiri dari para ahli tentang standar akuntansi dan pelaporan internasional.

Menurut Chinhphu.vn

Sumber