| Gagasan bahwa hanya ada satu tempat asal mula manusia tidaklah benar. (Sumber: Indiatimes) |
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tanggal 17 Mei, para ilmuwan mengklaim bahwa teori evolusi dari asal usul tunggal - yang menyatakan bahwa hanya ada satu tempat di mana manusia berasal - adalah salah.
Tim peneliti tersebut terdiri dari ilmuwan dari Universitas Wisconsin, Universitas California, Baylor College of Medicine di Texas, AS, Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan, dan Universitas McGill di Quebec (Kanada).
“Penelitian selama puluhan tahun mengenai variasi genom manusia telah menunjukkan adanya model percabangan dan batang dari divergensi populasi dari satu populasi leluhur di Afrika,” kata penelitian tersebut.
Tim tersebut mempelajari genom sekitar 300 orang dari berbagai macam nenek moyang (beberapa di antaranya berasal dari jutaan tahun yang lalu), tetapi tidak dapat menentukan satu titik asal manusia.
Sebaliknya, mereka menemukan bahwa setidaknya ada dua populasi yang bisa jadi merupakan asal mula manusia – yang mereka sebut populasi 1 dan populasi 2. Kedua populasi ini berasal dari Afrika, tetapi tidak di tempat yang sama.
Menurut para peneliti, ratusan ribu tahun yang lalu, populasi manusia mulai bercampur, dan kedua populasi tersebut bergabung membentuk titik awal sekelompok orang yang tinggal di Afrika.
Tim tersebut menggunakan model komputer untuk mempelajari bagaimana DNA manusia menyebar dari waktu ke waktu di seluruh Afrika. Meskipun belum jelas dari mana populasi 1 dan 2 berasal, para ilmuwan yakin bahwa DNA dari populasi 1 dan 2 bertahan dan kemudian memengaruhi nenek moyang manusia 25.000 tahun yang lalu.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa populasi manusia purba yang misterius, atau manusia “hantu”, mungkin telah berkontribusi terhadap peristiwa migrasi dan berkontribusi terhadap data genetik.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)