Man Utd hadapi masalah hidup dan mati

MU harus mempertahankan Bruno Fernandes.

Manchester United baru saja pulih dari keterkejutan tersingkir dari Piala EFL oleh Grimsby Town ketika mereka menghadapi masalah yang lebih besar: bursa transfer musim panas hanya tersisa 5 hari. Di Carrington, Ruben Amorim dan jajaran manajemen Setan Merah terpaksa bergegas menyelesaikan langkah-langkah terakhir tepat waktu, atau seluruh musim akan berakhir dengan bencana.

André Onana masih menjadi perhatian. Setelah pulih dari cedera, kiper Kamerun ini masih melakukan kesalahan-kesalahan mendasar: berdiri terlalu dalam, membiarkan Charles Vernam menembak ke tiang dekat, lalu dengan ceroboh menangani bola tinggi yang berujung pada gol kedua.

MU telah mengincar Senne Lammens—bakat muda dari Royal Antwerp—sebagai solusi jangka panjang. Negosiasi dengan sang agen telah berlangsung di Monaco, tetapi belum ada kemajuan yang signifikan.

Donnarumma (PSG) juga merupakan opsi yang memungkinkan, tetapi biaya yang tinggi membuat kesepakatan itu mustahil. Dalam konteks itu, Amorim bahkan bisa mempertimbangkan Tom Heaton—mantan kiper Inggris—untuk pertandingan akhir pekan melawan Burnley.

MU tidak bisa menaruh kepercayaan pada Onana.

Kekalahan dari Grimsby menunjukkan betapa rapuhnya lini tengah. Manuel Ugarte ditarik keluar setelah 45 menit, Kobbie Mainoo tidak dipercaya, Casemiro mudah kehabisan napas, dan Mason Mount hanya benar-benar efektif ketika bermain dekat dengan gawang.

MU pernah mengincar Carlos Baleba, tetapi gagal karena biayanya yang sangat besar. Beberapa alternatif seperti Adam Wharton (Crystal Palace) atau Morten Hjulmand—mantan pemain Amorim di Sporting—sedang dipertimbangkan, tetapi waktunya hanya tinggal hitungan hari.

Sejak awal musim panas, MU telah melepas beberapa pemain yang dianggap tidak masuk rencana, termasuk Marcus Rashford, Jadon Sancho, Antony, Tyrell Malacia, dan Alejandro Garnacho. Rashford telah pergi ke Barcelona, Garnacho hampir bergabung dengan Chelsea, Antony telah didorong ke Real Betis, dan Sancho belum menemukan jalan keluar. Khususnya, Rasmus Højlund—dengan kontrak senilai £72 juta hingga 2023—juga diincar Napoli, membuka kemungkinan untuk meninggalkan Old Trafford tepat sebelum batas waktu transfer.

Dengan skuad yang berantakan, Bruno Fernandes menjadi salah satu pilar yang tersisa. Kapten Portugal ini telah menolak tawaran besar dari Al-Hilal, tetapi upaya dari Arab Saudi belum berhenti. Jika Bruno pergi, Manchester United akan kehilangan pemimpin spiritual mereka dan sumber kreativitas yang langka di lapangan.

Dengan waktu kurang dari seminggu tersisa, Manchester United menghadapi serangkaian keputusan hidup-mati: mengganti penjaga gawang, memperkuat lini tengah, melepas pemain yang tidak direncanakan, dan mempertahankan playmaker Bruno. Kekalahan di Grimsby menjadi peringatan bahwa klub tidak boleh ragu – atau musim ini akan kembali terpuruk dalam krisis.

Sumber: https://znews.vn/man-utd-doi-dien-loat-bai-toan-sinh-tu-post1580916.html