Memperluas ruang inovasi layanan kesehatan di Vietnam

Dengan perubahan positif dalam industri perawatan kesehatan Vietnam, minat dari perusahaan-perusahaan AS dan ASEAN pun meningkat. Ibu Bui Thi Viet Lam, Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) di Vietnam, berbincang dengan wartawan Dau Tu Newspaper tentang prospek pasar ini.

Ibu Bui Thi Viet Lam, Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) di Vietnam

Nyonya, apa tren menyeluruh saat ini dalam inovasi, serta penelitian dan pengembangan (R&D) di sektor perawatan kesehatan di dalam negeri dan internasional, dan bagaimana tren tersebut berdampak pada pasar Vietnam?

Dekade terakhir telah menyaksikan pertumbuhan teknologi yang pesat dan dramatis dalam penemuan dan produksi obat-obatan baru, sebagian besar menggunakan teknik bioteknologi baru. Selain itu, struktur industri telah berubah, dipimpin oleh Amerika Serikat, dengan munculnya ribuan perusahaan rintisan bioteknologi kecil, yang seringkali didanai oleh modal ventura, yang berfokus pada pengembangan obat-obatan bioteknologi baru.

Segmen industri ini telah menjadi begitu penting sehingga, pada tahun 2021, hampir 70% dari semua inovasi produk baru yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) berasal dari perusahaan kecil.

Amerika Serikat secara tradisional berada di garda terdepan dalam mempromosikan teknologi baru ini. Namun, baru-baru ini, negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok telah berinvestasi besar-besaran dalam produk farmasi yang inovatif dan global.

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah berkembang pesat di bidang-bidang baru, seperti terapi gen dan sel, serta penyuntingan gen. Teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan data besar (big data) digunakan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan obat-obatan potensial baru. Bidang-bidang ini memiliki potensi pertumbuhan tertinggi, terutama bagi negara-negara baru yang memasuki pasar seperti Vietnam.

Dengan perkembangan terkini di Vietnam, bagaimana Anda menilai tingkat minat perusahaan anggota terhadap inovasi perawatan kesehatan dalam negeri?

Pasar farmasi Vietnam berkembang pesat dan kemungkinan akan tumbuh lebih dari 10% per tahun dalam periode mendatang. Hal ini, dikombinasikan dengan peningkatan pendapatan per kapita, menjadikan Vietnam tujuan yang menarik bagi perusahaan farmasi global yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar yang sedang berkembang ini.

Sebagai pasar yang sedang berkembang, Vietnam memiliki peluang untuk membangun industri farmasi yang berkelanjutan melalui dukungan perusahaan-perusahaan farmasi global, yang juga merupakan anggota aktif Dewan Bisnis AS-ASEAN. Berbekal pengalaman luas kami di bidang farmasi inovatif, kami siap bekerja sama erat dengan para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan Vietnam lainnya untuk mendukung pengembangan industri farmasi Vietnam agar menjadi industri potensial yang terdepan dalam pembangunan ekonomi negara di masa mendatang, serta memberikan manfaat bagi masyarakat di masa depan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan anggota kami telah membangun kapabilitas manufaktur farmasi di Vietnam atau berkolaborasi dengan produsen lokal, membantu mendorong transfer teknologi, riset proses, dan pengembangan kapasitas produsen lokal. Standar dan praktik terbaik internasional juga diterapkan melalui kemitraan ini.

Untuk membuka lebih banyak ruang bagi pengembangan perawatan kesehatan di masa mendatang, faktor apa yang harus menjadi fokus industri, Bu?

Beberapa pelajaran penting dapat diambil dari pengalaman negara lain di kawasan ini.

Salah satunya ialah kebijakan yang melindungi perusahaan lokal dari persaingan global atau menciptakan persaingan yang tidak seimbang di pasar domestik akan membuat industri farmasi berfokus pada pasar domestik dan tidak kompetitif di pasar global.

Kedua, kebijakan yang tidak konsisten di seluruh lembaga pemerintah memengaruhi sektor tersebut, mengirimkan sinyal beragam atau negatif kepada calon investor, sementara kebijakan positif (seperti insentif pajak) dengan mudah diimbangi oleh kebijakan lain (seperti kebijakan penetapan harga dan regulasi).

Berdasarkan pelajaran ini, kami sarankan untuk meninjau dan mereformasi sistem penetapan harga dan penggantian biaya guna menyediakan insentif pasar yang efektif bagi inovasi dalam negeri dan membuka diri terhadap pasar luar negeri, sekaligus menjadikan perusahaan Vietnam sebagai mitra yang lebih menarik untuk berbagi teknologi.

Tanpa reformasi semacam itu, kebijakan seperti mengikat akses pasar perusahaan asing dengan transfer teknologi paksa tidak akan efektif.

Selain itu, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan terprediksi bagi investasi asing di sektor farmasi sangatlah penting. Investor asing mencari lokasi untuk berinvestasi dalam uji klinis serta manufaktur. Model bisnis biofarmasi berfokus pada jangka menengah hingga panjang, sehingga lingkungan investasi yang stabil dan terprediksi sangatlah penting.

Masalah yang perlu dipertimbangkan adalah apakah investor di sektor farmasi Vietnam perlu memiliki bisnis yang layak di negara tersebut. Selain itu, mengikat proyek dengan persyaratan seperti transfer teknologi atau kontrak produksi akan mengurangi minat investor di Vietnam.

Faktanya, insentif manufaktur yang tidak mensyaratkan komitmen transfer teknologi atau persyaratan kinerja bisnis lainnya akan menarik lebih banyak minat investor dan mendorong mereka untuk membuat keputusan lebih cepat.

Selain itu, prosedur administratif yang menguntungkan terkait impor dan ekspor, lisensi dan izin akan mendorong produksi dan diperlukan untuk produksi yang efisien dan kompetitif.

Selain itu, perlu dibentuk suatu badan antarkementerian untuk mengoordinasikan kebijakan industri farmasi guna memastikan adanya kebijakan yang konsisten, tidak tumpang tindih, serta implementasi yang efektif.

Sumber: https://baodautu.vn/mo-rong-khong-gian-cho-doi-moi-y-te-tai-viet-nam-d225767.html