Kekhawatiran bahwa pengiklan tidak lagi ingin muncul di samping berita

Menurut penelitian oleh kelompok pemasaran berbasis di AS, Stagwell, periklanan di samping berita, sumber pendapatan surat kabar, menghadapi bias yang signifikan dibandingkan dengan lingkungan periklanan yang lebih menguntungkan seperti olahraga dan hiburan.

Situs berita telah terdampak oleh perangkat lunak otomatis yang menyarankan ratusan topik dan kata kunci yang harus dihindari saat menempatkan iklan di samping artikel. Dalam kasus lain, pemasar ingin menghindari berita terkini karena mereka merasa hal itu kurang bermanfaat bagi merek mereka dibandingkan beriklan di samping berita hiburan.

Foto ilustrasi: AFP

Namun, penelitian Stagwell, yang mensurvei 22.000 orang dewasa di Inggris dan 50.000 orang dewasa di AS, menemukan bahwa pembaca tidak bereaksi negatif terhadap merek yang iklannya muncul di samping konten berita.

Mark Penn, CEO Stagwell dan mantan kepala strategi di Microsoft, mengatakan pengiklan menghindari berita karena kekhawatiran merek, tetapi kekhawatiran ini terlalu dibesar-besarkan. "Ada cukup banyak pemasar yang sengaja menghindari iklan di berita untuk fokus pada olahraga dan hiburan. Surat kabar kekurangan dana karena berita tidak dimonetisasi," ujarnya.

Jamie Credland, kepala eksekutif World Media Group, sebuah koalisi organisasi media termasuk New York Times dan Reuters, mengatakan ada masalah dengan merek yang dicegah atau memilih untuk tidak beriklan di samping media berita.

Credland mengatakan beberapa direktur pemasaran secara aktif menghindari menempatkan merek mereka di situs berita, sementara yang lain menganggap sistem otomatis seputar keamanan merek “rumit, ketinggalan zaman, dan tidak terawat dengan baik”.

Rob Bradley, wakil presiden senior pendapatan, strategi, dan operasi digital di CNN International Commercial, mengatakan perangkat lunak "siap pakai" yang biasa digunakan untuk menempatkan iklan secara otomatis di media terlalu sederhana. Misalnya, artikel tentang pertandingan sepak bola masuk daftar hitam karena menggunakan kata "serangan", kata kunci yang difilter oleh perangkat lunak ini.

Beberapa penerbit terpaksa meluncurkan perangkat mereka sendiri yang dapat digunakan pengiklan untuk menghindari diskriminasi terhadap artikel tertentu. CNN, misalnya, menawarkan Sentiment Analysis Moderator, sebuah perangkat yang menggunakan AI untuk menganalisis konteks kalimat guna menentukan kesesuaian konten untuk iklan merek.

Ngoc Anh (menurut FT)

Sumber: https://www.congluan.vn/moi-lo-cac-nha-quang-cao-khong-con-muon-xuat-hien-ben-canh-tin-tuc-post314173.html