Tak lagi identik dengan pesta meriah atau kembang api yang gemilang, banyak anak muda Generasi Z di Eropa memilih menyambut malam tahun baru sendirian, di tempat mereka sendiri yang nyaman.
Orang-orang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan di Jalan Istiklal di Istanbul, Turki pada Malam Tahun Baru - Foto: REUTERS
Apakah ini tanda generasi yang mengutamakan kehidupan "di rumah"?
Di platform media sosial seperti TikTok, gambar anak muda yang tengah menyelenggarakan makan malam romantis dengan cahaya lilin, atau sekadar berbaring di sofa sambil menikmati pizza dan film favorit, menjadi semakin populer.
Postingan seperti "Menyambut malam tahun baru sendirian itu hebat!" mendapat ribuan simpati dan berbagi pengalaman.
Martine, 22 tahun, seorang wanita muda Belgia, adalah salah satunya. Ia menolak pesta yang ramai demi menghabiskan waktu memasak makan malam mewah dan menikmati ruang pribadinya.
"Kita tidak perlu pergi ke mana pun pada Malam Tahun Baru, sangat wajar untuk tinggal di rumah sendirian," ujar Martine.
Menurut sosiolog Prancis Vincent Cocquebert, penulis buku "La Civilisation du Cocon" (Peradaban Inklusif), tren merayakan malam tahun baru saja mencerminkan gaya hidup baru Generasi Z, yaitu lebih mengutamakan kenyamanan dan keamanan di ruang pribadi daripada terlibat dalam kegiatan sosial yang ramai.
Survei terbaru juga menunjukkan perubahan ini. Sebuah studi oleh platform Keep Hush menemukan bahwa klub malam mulai kehilangan daya tariknya di kalangan anak muda, sementara tempat-tempat seperti ruang karaoke semakin populer karena privasinya.
Ilustrasi yang digambar oleh AI
Perempuan muda, khususnya, semakin memilih keamanan di rumah, jauh dari potensi risiko berpesta. Claudia, 22 tahun, memprioritaskan kenyamanan dan ketenangannya sendiri dengan tetap di rumah pada Malam Tahun Baru.
Ia bercerita bahwa ia merasa tidak nyaman berjaga-jaga di pesta sepanjang waktu. Alih-alih, ia meluangkan waktu untuk bersantai dan menikmati kehidupan pribadinya.
Bagi banyak anak muda, tinggal di rumah pada Malam Tahun Baru tidak hanya pilihan yang nyaman, tetapi juga cara untuk menegaskan diri.
Vincent Cocquebert berkomentar: "Mereka ingin mengendalikan waktu dan ruang mereka. Tidak berpartisipasi dalam festival tradisional adalah cara bagi generasi ini untuk menegaskan kepribadian mereka dan mempertanyakan adat istiadat lama."
Rayan, 26, mengatakan dia tidak tertarik dengan acara formal seperti.
Sebaliknya, ia lebih suka menikmati hidup dengan caranya sendiri. Pada Malam Tahun Baru, ia menghabiskan waktu melakukan kegiatan yang ia sukai seperti berolahraga, bermain piano, dan bermain gim.
Balon-balon memenuhi langit kota Nanjing, provinsi Jiangsu, Tiongkok pada momen Malam Tahun Baru - Foto: AFP
Kevin, 28, mengambil pandangan yang lebih radikal, mengatakan ia sudah berhenti merayakan Malam Tahun Baru 10 tahun yang lalu. Ia menyukai rutinitas, dan Malam Tahun Baru pun tak terkecuali.
Menurut Vincent Cocquebert, tren merayakan malam tahun baru saja mencerminkan pergeseran kesadaran sosial.
Menyambut malam tahun baru saja merupakan sebuah deklarasi kebebasan
Festival dulunya merupakan cara untuk menyatukan komunitas, tetapi bagi Generasi Z, hal itu tidak lagi penting. Alih-alih mengikuti tradisi tradisional, mereka menemukan kegembiraan dalam kehidupan sehari-hari, di ruang pribadi mereka, dan dalam aktivitas yang mereka pilih sendiri.
Generasi muda membuktikan bahwa, terkadang, menghabiskan malam tahun baru sendirian bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga pernyataan gaya hidup bebas dan modern.
Dalam dunia yang penuh tekanan dan perubahan terus-menerus, memprioritaskan diri sendiri dan menemukan kedamaian mungkin merupakan cara terbaik untuk memulai tahun baru.
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/nam-dai-tren-sofa-voi-pizza-va-bo-phim-yeu-thich-de-don-giao-thua-mot-minh-trend-moi-20241231062630843.htm






Komentar (0)