"Pasien saat ini sadar dan responsif, tetapi masih dipantau di Unit Perawatan Intensif. Kami akan memeriksa pasien dengan cermat dan, setelah stabil, akan memindahkannya ke departemen rehabilitasi," ujar perwakilan Rumah Sakit E.
Kasus ini adalah pasien laki-laki kelahiran 1981, mengalami kecelakaan serius di jembatan Nhat Tan, menderita banyak luka, koma dalam, dan nyawanya dalam bahaya.

Setelah stabilisasi, pasien akan menjalani latihan rehabilitasi (Foto: Disediakan oleh rumah sakit).
Pada saat kecelakaan terjadi, Wakil Menteri Kesehatan Tran Van Thuan, dalam perjalanan ke tempat kerja, segera menghentikan mobilnya, langsung memeriksa tempat kejadian perkara dan segera membersihkan jalan untuk membawa korban ke Rumah Sakit E untuk perawatan darurat.
Wamenkes juga langsung menghubungi pihak RS E agar segera menyiapkan kondisi terbaik untuk penanganan darurat begitu pasien tiba.
Ketika korban dipindahkan ke Rumah Sakit E, Wakil Menteri Tran Van Thuan secara pribadi memberi semangat dan meminta para dokter untuk segera menerapkan tindakan darurat intensif guna menyelamatkan nyawa pasien.
Menerima pasien pada sore hari tanggal 4 September dalam kondisi syok trauma multipel, koma dalam, mengancam jiwa, dokter dengan cepat menentukan bahwa pasien mengalami syok trauma multipel dengan cedera otak traumatis dengan hematoma subdural dan kontusio parenkim otak, pendarahan subaraknoid; beberapa patah tulang rusuk, trauma dada tertutup yang menyebabkan hemotoraks dan pneumotoraks.
"Pasien dengan cedera serius, jika tidak diberikan pertolongan pertama yang tepat dan tepat waktu serta resusitasi intensif di fasilitas medis , akan berada dalam bahaya kematian. Pasien dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin setelah kecelakaan, tepat waktu untuk mendapatkan perawatan di saat golden hour," ujar dokter yang merawat.
Rumah Sakit E telah mengaktifkan sistem alarm di seluruh rumah sakit, memobilisasi semua departemen darurat, anestesi, resusitasi, bedah, dan perawatan intensif untuk berkoordinasi dengan Dewan Penasihat Medis rumah sakit.
Pasien segera ditangani dalam keadaan darurat, dengan operasi pleura terbuka, tes diagnostik yang dilakukan bersamaan dengan tindakan resusitasi aktif, operasi darurat untuk mengangkat hematoma serebral, dekompresi otak untuk menghilangkan kompresi dan mengendalikan kerusakan.
Setelah 2 minggu perawatan, pasien sudah sadar, mampu mengangkat lengan dan kakinya, serta menjawab pertanyaan dari dokter dan kerabat. Dokter saat ini sedang menilai kondisi umum pasien, dan ketika kondisinya membaik, ia akan dipindahkan ke pusat rehabilitasi.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/nan-nhan-tren-cau-nhat-tan-duoc-thu-truong-bo-y-te-cuu-da-qua-con-nguy-kich-20250919091157293.htm






Komentar (0)