Pertemuan tersebut berlangsung atas permintaan Moskow setelah Kementerian Pertahanan Rusia menuduh militer Ukraina menembak jatuh IL-76 dan mengonfirmasi bahwa seluruh 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tawanan perang Ukraina yang akan ditukar dengan Kyiv.
Lokasi yang diyakini oleh penyelidik Rusia adalah lokasi jatuhnya pesawat IL-76 di provinsi Belgorod (Rusia) pada tanggal 24 Januari.
Berbicara dalam pertemuan tersebut, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, mengatakan bahwa pimpinan Ukraina "sangat memahami rute dan cara para tentara akan diangkut ke lokasi pertukaran." Bapak Polyanskiy menekankan bahwa ini bukanlah pertukaran tahanan pertama antara kedua belah pihak, tetapi kali ini Kyiv "karena suatu alasan yang tidak dapat dijelaskan memutuskan untuk menyabotase prosedur pertukaran dan melakukannya dengan cara yang paling brutal."
Menanggapi hal tersebut, Wakil Duta Besar Ukraina untuk PBB Khrystyna Hayovyshyn membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa Kyiv tidak diberitahu tentang jumlah kendaraan, rute, dan sarana pengangkutan para tahanan. "Hal ini saja dapat dianggap sebagai tindakan yang disengaja oleh Rusia untuk membahayakan nyawa dan keselamatan para tahanan," tegas Ibu Hayovyshyn.
Rusia peringatkan Ukraina sebelum pesawat pengangkut tahanan ditembak jatuh
Ibu Hayovyshyn juga menegaskan bahwa para tahanan Rusia dalam pertukaran tersebut telah dipindahkan ke lokasi yang disepakati. "Pihak Rusia seharusnya menjamin tingkat keamanan yang sama bagi prajurit Ukraina yang ditangkap," ujar Ibu Hayovyshyn.
Ketika ditanya apakah pertukaran tahanan akan dilanjutkan setelah kecelakaan IL-76, Andrey Usov, juru bicara Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan Kyiv ingin melanjutkannya. Andrey Kartapolov, ketua Komite Pertahanan majelis rendah parlemen Duma Negara Rusia, juga menekankan bahwa Moskow akan melanjutkan upayanya untuk memastikan pembebasan warga Rusia yang ditahan Ukraina, menurut kantor berita TASS.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)