Setelah banjir baru-baru ini, banyak daerah di provinsi Quang Tri terendam banjir selama berhari-hari, sampah dan bangkai hewan menumpuk, sumber air rumah tangga tercemar, dan ada potensi risiko wabah penyakit.
Dr. Nguyen Ngoc Anh, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Quang Tri, mengatakan bahwa pascabanjir, risiko wabah penyakit seperti diare, mata merah, penyakit kulit, demam berdarah, dll. sangat tinggi. Dinas Kesehatan Quang Tri segera mengerahkan upaya penanganan lingkungan, disinfeksi sumber air, serta upaya kebersihan dan keamanan pangan bagi masyarakat setelah banjir surut.


Banjir membawa lumpur dan sampah ke daerah pemukiman dan sekolah.
Segera setelah banjir berakhir, Puskesmas Le Thuy berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan organisasi masyarakat untuk melakukan sanitasi lingkungan, pengumpulan sampah, dan pengolahan sumber air domestik di wilayah yang terendam banjir. Pos-pos kesehatan masyarakat secara proaktif menyusun rencana penanganan lingkungan, menyiapkan obat-obatan, bahan kimia, dan peralatan disinfeksi, serta selalu siap siaga jika terjadi wabah.
Bapak Tran Van Hop, warga Desa Dai Phong, Kecamatan Le Thuy (Quang Tri), mengatakan bahwa wilayah tempat tinggalnya terendam banjir selama berhari-hari. Pascabanjir, sampah menumpuk di permukiman, sumber air tercemar, nyamuk berkembang biak, dan berpotensi menimbulkan wabah penyakit.

Tentara membantu masyarakat membersihkan lingkungan setelah banjir.
"Kami diinstruksikan oleh petugas kesehatan tentang cara mengolah air sumur, menaburkan bubuk kapur di sekitar rumah, dan mengumpulkan sampah serta bangkai ternak untuk menghindari polusi. Hal ini mengurangi risiko timbulnya penyakit pascabanjir," ujar Bapak Hop.
Di bagian selatan Provinsi Quang Tri, banyak daerah dataran rendah juga terendam banjir dalam waktu lama, mengganggu kehidupan masyarakat. Pusat Medis Regional Hai Lang juga mengerahkan departemen khusus untuk memantau lingkungan dan epidemi di wilayah tersebut setelah banjir.
Pekerjaan pemantauan dilakukan setiap hari, dengan motto "di mana air surut, di situ lingkungan tertangani", untuk segera mendeteksi dan mencegah risiko wabah penyakit pascabanjir.


Staf medis mendukung masyarakat dalam merawat sumber air, mendisinfeksi, dan mensterilkan area yang terkena banjir jangka panjang.
Petugas kesehatan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan arahan kepada masyarakat dalam pengumpulan dan penanganan sampah, bangkai hewan, disinfeksi sumber air rumah tangga, dan pemantauan mutu kebersihan di permukiman, sekolah... Unit kesehatan juga melakukan pemantauan ketat terhadap kesehatan masyarakat, terutama penyakit menular seperti diare, mata merah, demam berdarah...
Saat ini, CDC Quang Tri telah menyediakan lebih dari 3 ton ViCHLORinE (Cacium hypochlorite) dan hampir 900 kg bahan kimia Cloramin B ke pusat-pusat medis regional. Bersamaan dengan itu, tim tanggap darurat telah dibentuk untuk membantu warga setempat jika terjadi wabah.

Delegasi kerja Kementerian Kesehatan memeriksa dan mengawasi pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi setelah banjir di kecamatan Le Thuy, provinsi Quang Tri.
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pascabanjir di Quang Tri sedang dilaksanakan dan dikendalikan secara efektif. Hal ini merupakan fondasi penting untuk melindungi kesehatan masyarakat, menstabilkan kehidupan masyarakat, dan bersiap menghadapi perkembangan cuaca ekstrem di masa mendatang.
Sumber: https://suckhoedoisong.vn/nganh-y-te-quang-tri-phong-chong-dich-benh-sau-mua-lu-169251114111041501.htm






Komentar (0)