
Menurut survei yang baru-baru ini diterbitkan oleh perusahaan biofarmasi global GSK, lebih dari 40% orang berusia 50 tahun ke atas dengan beberapa penyakit kronis masih meremehkan risiko pribadi mereka terhadap virus pernapasan sinsitial (RSV), meskipun kelompok ini lebih mungkin mengalami penyakit parah dan memerlukan rawat inap. Selain itu, hingga 8 dari 10 orang dalam kelompok ini mengkhawatirkan risiko RSV parah, tetapi 45% tidak menganggapnya sebagai penyakit serius.
Fakta penting adalah bahwa 63% peserta survei tidak pernah membahas RSV dengan dokter mereka selama kunjungan medis, meskipun mereka berada dalam kelompok risiko lebih tinggi untuk RSV parah.
Selain itu, 60% orang dengan penyakit kardiovaskular yang mendasarinya tidak menyadari bahwa RSV dapat menyebabkan komplikasi serius, meskipun risiko mereka untuk memperburuk gagal jantung yang sudah ada atau kejadian kardiovaskular akut saat dirawat di rumah sakit karena RSV lebih dari tiga kali lipat lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam kesadaran dan tindakan pencegahan, bahkan ketika pasien secara aktif mengendalikan penyakit lain yang mendasarinya.
Menurut GSK, RSV diperkirakan menyebabkan lebih dari 5 juta infeksi setiap tahun, dengan lansia dan orang-orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, penyakit arteri koroner, atau gagal jantung berisiko tinggi mengalami komplikasi parah. Di Vietnam, diperkirakan dalam 5 tahun terdapat sekitar 4,6 juta kasus infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh RSV pada orang berusia 60 tahun ke atas.
Namun, masih banyak kesalahpahaman yang terjadi, dengan 26% peserta survei beranggapan bahwa RSV adalah bentuk virus influenza, sementara 27% beranggapan bahwa virus tersebut hanya menyerang paru-paru dan sistem pernapasan, sehingga menyebabkan kurangnya perkiraan terhadap risiko penyakit jangka panjang dan komplikasi.
Praktik klinis menunjukkan bahwa dampak penyakit ini dapat bertahan hingga setelah pasien dirawat di rumah sakit, dengan sekitar 14% pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit karena RSV memerlukan tingkat perawatan medis yang lebih tinggi daripada sebelumnya.
Dr. Elena DeAngelis, Direktur Medis GSK Vietnam, berkomentar bahwa bahkan pada kelompok berisiko tinggi, banyak orang masih meremehkan tingkat keparahan RSV. Padahal, RSV dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup secara signifikan, terutama pada penderita penyakit kronis. Oleh karena itu, masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi, sebaiknya proaktif berkonsultasi dengan dokter untuk lebih memahami RSV dan langkah-langkah perlindungan kesehatan.
Survei yang dilakukan secara daring di seluruh dunia ini melibatkan 4.656 orang berusia 50 tahun ke atas dari delapan negara (Brasil, Belgia, Kanada, Jerman, Jepang, Polandia, Meksiko, dan Spanyol). Hasilnya, yang dipublikasikan selama Pekan Kesadaran RSV Global (kampanye "Ambil Tindakan Melawan RSV"), menyoroti kesenjangan yang signifikan dalam memahami tingkat keparahan RSV.
Sumber: https://baohaiphong.vn/nguy-co-tu-virus-rsv-voi-nguoi-cao-tuoi-va-co-benh-nen-526654.html






Komentar (0)