Secara khusus, pengguna hanya perlu mengetik "OFF" dan mengirimkannya ke pusat layanan Verizon untuk memblokir pesan yang dikirim dari alamat email ke teks, suatu aktivitas yang diidentifikasi sebagai spam oleh lebih dari 80%.
Tahun lalu, Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengeluarkan peringatan tentang meningkatnya penipuan melalui pesan teks. Lembaga tersebut menyatakan bahwa pengaduan tentang pesan teks yang tidak diinginkan meningkat dari 5.700 pada tahun 2019 menjadi 14.000 pada tahun 2020 dan 15.300 pada tahun 2021.
FCC juga menyatakan dalam laporannya bahwa pengirim spam ingin penerima "berinteraksi" dengan mereka. Jadi, seperti robocall, sistem pesan teks juga mencoba memanfaatkan ketakutan atau frustrasi pengguna, seperti tagihan yang terlambat dibayar, paket yang hilang, kesalahan rekening bank, atau masalah hukum.
Beberapa penipu bertujuan mencuri uang pelanggan, yang lain hanya ingin mengumpulkan informasi pribadi pengguna atau mengonfirmasi bahwa nomor telepon "aktif" untuk melakukan penipuan di masa mendatang.
Berdasarkan peraturan, FCC melarang penggunaan pusat panggilan otomatis untuk mengirim pesan teks ke ponsel pelanggan kecuali dalam keadaan darurat atau dengan pemberitahuan sebelumnya.
Pada awal tahun 2023, otoritas AS juga mengeluarkan serangkaian aturan pertama tentang pesan penipuan, yang mewajibkan penyedia layanan seluler untuk memblokir beberapa pesan otomatis (robotext) yang dianggap “sangat mungkin ilegal”.
Verizon menawarkan filter pesan teks yang cukup luas bagi pelanggan yang tidak ingin menonaktifkan fitur email-ke-teks. Operator tersebut menyatakan bahwa pelanggan dapat mengaktifkan kembali fitur tersebut dengan mengirim SMS "ON" kepada operator.
(Menurut CNBC)
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)