Pada tanggal 14 November, Kepolisian Distrik Dong Hung Thuan, Kota Ho Chi Minh, mengatakan mereka baru saja menemukan dan segera mencegah sebuah pertemuan untuk "menyelesaikan konflik" yang melibatkan mahasiswa.
Oleh karena itu, sekitar pukul 18.00 tanggal 13 November, berdasarkan laporan masyarakat melalui program "SOS untuk Keamanan dan Ketertiban" dan "3 in 1: Mendengarkan - Propaganda - Mendukung Masyarakat", kelompok kerja tersebut menemukan sekelompok sekitar 5 mahasiswa yang berkumpul untuk "menyelesaikan konflik".
Pihak berwenang segera mendatangi dan mengundang para mahasiswa ke markas untuk diinterogasi, termasuk: Le Van H. (lahir 2013), Nguyen Van T. (lahir 2012), Mai Van V. (lahir 2013), Le Mai C. (lahir 2013) dan Nguyen Van N. (lahir 2012).


Di kantor polisi distrik, para siswa mengatakan bahwa mereka semua adalah siswa SMP; dua di antaranya duduk di kelas 8 di sekolah setempat. Karena konflik pribadi, mereka membuat janji untuk bertemu guna menentukan pemenangnya.
Menurut Kepolisian Distrik Dong Hung Thuan, perilaku tersebut disebabkan oleh faktor remaja, psikologi impulsif, dan sifat kompetitif. Akibatnya, anak kurang mampu berpikir, mudah gelisah, dan akhirnya berperilaku membahayakan masyarakat.
Kepolisian distrik telah mensosialisasikan dan menjelaskan pelanggaran yang terjadi, serta berkoordinasi dengan keluarga untuk mengedukasi dan mengingatkan mereka. Orang tua anak-anak diminta untuk berkomitmen dalam mengelola anak-anak mereka secara ketat, mencegah mereka mengulangi perbuatannya.
Berkat deteksi dini, insiden tersebut dapat dicegah sejak dini, menghindari risiko akibat yang tidak diinginkan, dan membatasi konflik antara orang tua.
Source: https://tienphong.vn/nhom-hoc-sinh-thcs-xam-tro-hen-nhau-giai-quyet-mau-thuan-post1796076.tpo






Komentar (0)