Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Barang-barang yang dapat dibawa kembali dari hotel

Sampo mini, kantong teh, dan sandal hotel sudah lama menjadi “barang bawaan” yang lucu di setiap perjalanan, tapi tidak semuanya boleh dibawa pulang.

ZNewsZNews14/11/2025

Sandal kain atau sandal katun termasuk di antara perlengkapan hotel yang boleh dibawa pulang oleh tamu. Foto: Undefined/Pexels.

Banyak tamu memiliki kebiasaan "mengumpulkan barang-barang kecil" saat meninggalkan hotel. Aturan umum yang sering ditegaskan oleh para pakar perhotelan internasional adalah: barang yang dirancang untuk sekali pakai, tidak dapat digunakan kembali untuk tamu berikutnya, biasanya boleh dibawa pulang; barang-barang yang berkaitan dengan properti, dekorasi, dan fasilitas hotel untuk jangka panjang harus ditinggalkan.

Apa yang bisa Anda bawa pulang?

Menurut TripSavvy , barang-barang seperti botol sampo mini, sabun mandi, bungkus kopi, gula, susu bubuk, perlengkapan mandi sekali pakai… sering dianggap sebagai “fasilitas” (kenyamanan/perlengkapan) khusus untuk tamu selama menginap.

Untuk perlengkapan mandi, botol kecil berisi sampo, sabun mandi cair, losion, dan sabun batangan diperbolehkan dibawa. Menurut Travel + Leisure , botol-botol kecil ini tidak dapat digunakan kembali setelah dibuka, sehingga hotel sering kali memasukkannya ke dalam biaya layanan per tamu.

Afar juga menekankan bahwa “membawa pulang beberapa botol kecil sampo, kondisioner, dan sabun mandi” telah lama menjadi kebahagiaan kecil setiap kali menginap di hotel, meskipun banyak tempat kini telah beralih menggunakan dispenser yang dipasang di dinding untuk mengurangi sampah plastik.

Sandal kamar juga merupakan barang yang sering dipertanyakan apakah boleh dibawa atau tidak, tetapi sebenarnya sandal tersebut termasuk dalam kategori "aman". Sandal kain atau sandal katun yang digunakan di kamar akan dibuang setelah tamu check-out, jadi jika Anda membawanya kembali untuk digunakan, pihak hotel tidak perlu membuangnya.

Beberapa perusahaan perlengkapan hotel seperti Vanity Group bahkan menganggap ini sebagai hadiah ideal untuk dibawa pulang oleh tamu, karena sandal bekas tidak boleh digunakan kembali, kecuali sandal kulit atau sandal spa kelas atas.

khach san anh 1

Beberapa minuman atau camilan di minibar yang memiliki label harga tetap dianggap sebagai barang jualan, bukan hadiah. Foto: Andrea Davis/Pexels .

Selain kamar mandi, teh, kopi instan, gula, susu bubuk, bungkus coklat panas, batang pengaduk, sendok plastik, dan gelas kertas yang diletakkan di samping ketel juga biasanya dianggap gratis.

Reader's Digest mencantumkan kantong teh, bungkus kopi, dan bungkus minuman panas lainnya di kamar sebagai "permainan yang adil"—artinya, tamu dapat menggunakannya atau membawanya, karena merupakan paket sekali pakai dan tidak dapat dikembalikan.

Blog perjalanan seperti EaseMyTrip juga mencantumkan air mineral gratis (biasanya dengan jelas diberi label gratis), pasta gigi, pisau cukur, obat kumur mini, dll. sebagai barang-barang yang sepenuhnya dapat diterima untuk dibawa jika Anda tidak menggunakan semuanya.

Catatan: minuman atau makanan ringan di minibar dengan label harga tetap dianggap sebagai penjualan, bukan hadiah.

Kelompok barang lainnya adalah alat tulis seperti pena, pensil, buku catatan, amplop, kartu, dan kartu pos berlogo hotel, yang berada dalam kelompok yang sama dengan sampo, sabun, dan kopi—artinya tamu diperbolehkan membawanya pulang tanpa dikenakan biaya. Menurut Vanity Group, barang-barang ini dianggap sebagai "hadiah" dan juga sebagai bentuk promosi ketika tamu membawanya pulang untuk digunakan, karena logo hotel akan tertera di meja atau tas Anda.

Di kelas yang lebih tinggi, tas cucian berbahan kain tipis atau nilon terkadang juga diperbolehkan, karena harganya murah dan sering kali dicetak dengan logo untuk meningkatkan pengenalan merek.

Barang terlarang

Sebaliknya, ada barang-barang yang tampak "tidak berbahaya" tetapi sama sekali tidak boleh dimasukkan ke dalam koper. Oleh karena itu, barang-barang seperti handuk, handuk wajah, jubah mandi, selimut, seprai, bantal, pengering rambut, setrika, ketel, cangkir, wadah es, lampu meja, hiasan dinding, dan bahkan Alkitab, semuanya merupakan aset permanen hotel.

Mengambil barang tidak hanya dianggap sebagai pencurian, tetapi juga dapat ditambahkan ke tagihan, dan beberapa tempat bahkan akan memberi tahu pelanggan jika mereka menemukan barang hilang.

Jubah mandi adalah "area abu-abu" yang kontroversial. Banyak tamu keliru menganggap jubah mandi seperti sandal, dan harus dibuang setelah digunakan. Faktanya, menurut TripSavvy dan Afar, sebagian besar hotel akan mencuci dan menggunakan kembali jubah mandi untuk tamu berikutnya.

Beberapa hotel mewah akan menjual jubah mandi yang sama persis dengan yang ada di kamar Anda, atau menawarkan jubah mandi khusus sebagai bagian dari paket. Hal ini akan dicantumkan dengan jelas di meja resepsionis atau di kartu kamar. Jika tidak ada pemberitahuan apakah jubah mandi tersebut gratis atau untuk dibawa pulang, anggaplah jubah mandi tersebut untuk menginap.

Jika ragu, sebaiknya tanyakan pada resepsionis sebelum mengemas apa pun dalam koper Anda.

Sumber: https://znews.vn/nhung-mon-do-co-the-mang-ve-tu-khach-san-post1602461.html


Komentar (0)

No data
No data

Warisan

Angka

Bisnis

Miss Vietnam Ethnic Tourism 2025 di Moc Chau, Provinsi Son La

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk