Perubahan tren konsumen di Tiongkok

VTV.vn - Konsumen Tiongkok semakin berhati-hati, kurang menyukai diskon, dan beralih mengutamakan nilai dan pengalaman saat berbelanja.

Untuk mendongkrak belanja konsumen, platform e-commerce Tiongkok telah memperluas kampanye diskon mereka selama festival belanja Hari Jomblo tahun ini. JD.com memulai program ini tiga hari lebih awal dari tahun lalu dan berlangsung lebih dari sebulan. Alibaba juga menjalankan promosi ini selama kurang lebih sebulan, hingga 14 November. Namun, selain hasil penjualan yang positif, para peritel juga menghadapi perubahan signifikan dalam tren belanja konsumen.

Statistik terbaru menunjukkan bahwa program diskon yang diperpanjang masih memberikan dampak positif. Hingga akhir Oktober, total penjualan selama periode diskon telah melampaui 1.000 miliar yuan (sekitar 140 miliar dolar AS). Menurut laporan terbaru dari JD.com, penjualannya selama Hari Jomblo mencetak rekor, dengan jumlah pelanggan meningkat 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan volume pesanan meningkat hampir 60%.

Namun, banyak bisnis mengatakan bahwa penjualan Hari Jomblo tahun ini "lumayan", tetapi "sensitivitas konsumen terhadap harga jelas meningkat". Yang terjadi adalah program diskon yang berlangsung sepanjang tahun justru melemahkan permintaan, sehingga banyak konsumen tidak lagi tertarik.

"Waktu saya masih mahasiswa, Hari Jomblo adalah waktu untuk membeli makanan atau produk digital. Dulu, diskonnya lebih besar dan saya sering membeli banyak produk. Sekarang, harga di Hari Jomblo tidak jauh berbeda dengan hari-hari biasa dan saya merasa tidak banyak diskon menarik. Jadi tahun ini, saya hanya membeli sedikit," kata Xiao.

"Orang-orang tidak mau belanja. Atau bisa dibilang mereka kurang terpengaruh oleh stimulus perusahaan e-commerce melalui perang diskon, atau acara belanja. Sebelumnya, stimulus ini berhasil, orang-orang menantikan Hari Jomblo, tetapi sekarang setiap hari adalah Hari Jomblo," ujar Ibu Tang Bei.

Konsumen Tiongkok semakin berhati-hati, kurang menyukai diskon, dan beralih mengutamakan nilai dan pengalaman saat berbelanja.

Menurut firma riset Wind, indeks keyakinan konsumen Tiongkok pada bulan September mencapai 89,6—tertinggi sejak April 2023, tetapi masih jauh lebih rendah dari ambang batas 100—tingkat yang membedakan tingkat optimisme atau pesimisme konsumen. Sentimen hati-hati ini telah mendorong konsumen untuk berfokus pada kebutuhan pokok dan produk terjangkau, menghindari barang-barang mahal.

Perubahan penting lainnya adalah bahwa permintaan terhadap layanan telah meningkat dibandingkan dengan permintaan terhadap produk fisik tahun ini, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh JD.com dengan lebih dari 10.000 konsumen.

Ibu Liu Qi, Peneliti di JD.com Institute of Industry and Consumer Development, mengatakan: "Hasil survei menunjukkan bahwa proporsi konsumsi jasa dalam pengeluaran masyarakat terus meningkat sejak awal tahun ini. Berdasarkan umpan balik konsumen, jenis konsumsi jasa yang paling populer meliputi pengiriman makanan berkualitas, layanan medis , perbaikan rumah, perjalanan, dan jasa kebersihan rumah."

Dengan ekonomi Tiongkok yang menghadapi banyak tantangan dan konsumen yang terbiasa dengan kampanye diskon berkelanjutan, merangsang permintaan belanja hanya dengan program diskon diperkirakan akan semakin sulit. Para ahli merekomendasikan agar perusahaan berfokus pada pendekatan baru, seperti menekankan "nilai pengalaman" untuk mempertahankan daya tarik pelanggan.

Sumber: https://vtv.vn/nhung-thay-doi-trong-xu-huong-tieu-dung-tai-trung-quoc-100251112173900041.htm