Desain kostum nasional paling unik di Miss Universe 2024

VOV.VN - Kontes kecantikan Miss Universe ke-73 telah resmi dimulai di Mexico City, dan para kontestan telah berpartisipasi dalam kontes kostum nasional di babak penyisihan. Kontes ini merupakan ajang bagi para wanita cantik untuk mengekspresikan identitas budaya negara mereka melalui kostum yang unik dan penuh warna.

Di kontes kecantikan Miss Universe, Miss Nicaragua Geyssell García berjalan di runway yang memukau di belakang replika miniatur Katedral León, yang terinspirasi oleh Situs Warisan Dunia UNESCO. García mengenakan busana bertema katedral dan bulu merak panjang di lengan bawahnya. Saat ia bergerak, bodysuit berhiaskan permata berkilauan dengan motif api, terinspirasi oleh burung phoenix yang mistis, saat ia memperkenalkan diri di atas panggung. Ia juga mengenakan topi bundar warna-warni berhias pita emas, yang melambangkan berbagai danau di Nikaragua.

Miss Venezuela Ileana Marquez Pedroza mengenakan pakaian yang membuatnya tampak seperti baru saja keluar dari hutan hujan Amazon. Perempuan cantik berusia 28 tahun ini mengenakan bodysuit cokelat berkilau dengan potongan bikini hijau di bagian dada dan pinggul. Di balik pakaian berkilauan tersebut terdapat penutup yang dirancang menyerupai dedaunan dan ranting, mengubah Pedroza menjadi seorang ibu bagi alam, perdamaian , dan anak-anak adat, menurut pengantar kontes kecantikan tersebut. Untuk lebih menyampaikan pesan ini, Pedroza menambahkan burung beo palsu yang diikatkan di ranting-ranting kostum dan sebuah boneka bayi di gendongannya.

Miss Zimbabwe Sakhile Dube ingin mewakili keagungan negaranya dengan gaun bermotif elang. Sakhile, perancang busana berusia 28 tahun, tampil di panggung dengan gaun tanpa tali berhiaskan kepala elang emas. Ia mengatakan di Instagram bahwa ia memilih burung tersebut untuk mewakili keindahan alam, kekuatan, dan visi Zimbabwe.

Miss India, Rhea Singha, juga mengenakan pakaian bertema burung untuk menghormati julukan negaranya. India telah lama dijuluki "Sone ki Chidiya" atau "Burung Emas" karena sumber daya alam dan kemakmurannya. Maka, perempuan cantik berusia 19 tahun ini mewujudkan julukan tersebut dalam pakaian yang tampak berat dan seperti baju zirah. Pakaian tersebut menutupi seluruh tubuhnya dengan logam dan memiliki sayap besar di punggungnya.

Miss Kyrgyzstan Maya Turdalieva terinspirasi oleh macan tutul salju yang anggun dari Pegunungan Tian Shan. Turdalieva, 26 tahun, memukau di atas panggung dengan jumpsuit abu-abu transparan yang dihiasi kilauan Swarovski untuk meniru pola bulu kucing besar tersebut. Pakaian yang terinspirasi dari hewan ini dibuat dengan tangan oleh para perajin di Kyrgyzstan, dan juga menyoroti konservasi satwa liar di tanah kelahirannya.

Miss Serbia Ivana Trisic tampak bak ratu dalam balutan mantel bulu dan mahkota yang mencolok. Terinspirasi oleh lambang Serbia, Trisic yang berusia 30 tahun tampil memukau dalam balutan gaun emas dan beludru. Di balik mantel bermotif tersebut, ia mengenakan atasan kuning berhiaskan bulu, dengan dua kepala elang mencuat dari bahunya. Ia juga mengenakan celana chainmail berkilau, sepatu bot platform hitam, dan ikat pinggang bertahtakan kristal yang rumit.

Miss Sri Lanka, Melloney Dassanayake, mengenakan patung di punggungnya yang terinspirasi oleh Sigiriya, sebuah landmark alam yang dikenal sebagai Batu Singa. Wanita berusia 25 tahun ini tampak mungil dibandingkan dengan sampulnya, yang panjangnya melebihi kepala dan bahunya. Ia juga mengenakan bra metalik, gaun biru dengan ikat pinggang kuningan, syal warna-warni yang menggantung di pinggangnya, dan berbagai gelang di lengannya. Untuk sentuhan warna, Dassanayake mengenakan kalung mawar dan memegang buket bunga lili merah muda, bunga asli Sri Lanka.

Miss Belanda, Faith Landman, merayakan seni keramik tanah airnya yang tersohor dengan gaun biru dan putih yang memukau. Korset dan rok gaun putih bersihnya dihiasi payet biru berkilau, yang dibentuk dengan apik menyerupai bunga dan kincir angin khas Belanda. Kedua lengan panjangnya dijahit dari kain jala tipis, menciptakan tampilan anggun dan lembut. Wanita cantik berusia 28 tahun ini juga mengenakan hiasan kepala berhias bunga dan kartu bulat dua sisi di punggungnya. Kartu ini dirancang dengan sangat indah, meniru karya keramik buatan tangan yang terkenal dari kota Delft, yang dengan jelas mencerminkan identitas budaya dan seni Belanda.

Miss Trinidad dan Tobago, Jenelle Thongs, membawa keindahan terumbu karang tanah airnya yang gemerlap ke panggung Miss Universe. Thongs memeriahkan panggung dengan bodysuit dan sayap berbulu raksasanya. Keduanya dirancang dalam warna neon cerah merah muda, hijau, dan biru, meniru rona eksotis dunia laut. Sorotan lain dari pakaiannya adalah ikat kepala koralnya, yang dihiasi kerang laut, batu permata, dan potongan bintang laut, senada dengan motif bodysuitnya.

Miss Spanyol, Michelle Jiménez, mengenakan gaun berhiaskan mawar untuk menghormati para perempuan di tanah kelahirannya. Perempuan cantik berusia 21 tahun ini mengenakan jumpsuit beludru merah berlengan off-shoulder dan rok yang menyatu. Gaun dua potong di bagian belakang berhiaskan mawar beludru merah, melambangkan cinta yang membara untuk Spanyol. Jiménez melengkapi penampilannya dengan anting-anting besar berhiaskan permata, sepatu hak platform, dan tiara merah cerah.

Miss USA Alma Cooper terinspirasi gayanya dari Paman Sam yang ikonis di negaranya. Cooper, seorang perwira intelijen militer berusia 22 tahun dan letnan di Angkatan Darat AS, melangkah melintasi panggung dengan jumpsuit putih bergaris merah, sepatu bot senada, dan topi tinggi bertabur bintang. Ia juga mengenakan mantel lengan panjang yang panjangnya sampai ke kaki. Meskipun tampak ungu saat disinari lampu kilat kamera, mantel itu sebenarnya berwarna biru, seperti warna pada bendera Amerika. Penampilan patriotiknya tak akan lengkap tanpa kembang api. Cooper mengenakan roket palsu di punggungnya, yang dirancang agar tampak seperti sedang meledak.

Miss Paraguay, Naomi Méndez, tampil memukau di panggung peragaan busana. Perempuan berusia 32 tahun ini tampil di atas panggung dengan gaun putih berlapis, hiasan kepala emas, dan hiasan bahu bundar berhiaskan bunga-bunga putih. Namun, hanya dengan sekali putaran, ia melepas lapisan atas gaun tersebut dan memperlihatkan bodysuit kuning yang menyerupai baju zirah.

Miss Peru Tatiana Calmell memberi penghormatan kepada Inti, dewa matahari Inca, dengan gaun dua potong emas dan aksesori berkilaunya. Perempuan berusia 30 tahun itu berjalan di panggung peragaan busana dengan bra emas, mahkota emas, dan rok berpinggang tinggi senada dengan belahan panjang di tengah. Namun, fitur yang paling mencolok dari busananya adalah panel-panel artistik yang menjulur dari bahunya—menggambarkan sinar matahari dan balok-balok emas—serta hiasan berbentuk matahari yang menjulang di belakang kepalanya.

Miss Meksiko, María Fernanda Beltrán Figueroa, memamerkan busananya yang penuh warna. Si cantik berusia 24 tahun itu melangkah ke atas panggung dengan wajah tertutup topeng hijau raksasa.

Putri Indonesia, Clara Shafira Krebs, bertransformasi menjadi seorang pejuang heroik dalam balutan busana berbahu menawan dan tongkat berhiaskan kepala burung. Busananya yang menawan meliputi korset kuning, celana pendek senada, motif merah mencolok di pinggul, dan hiasan bahu bergaya menyerupai sayap. Puncaknya adalah ikat kepala yang dirancang dengan indah, selaras dengan rumbai emas yang menjuntai anggun.