Pada tanggal 2 Desember, pimpinan Sekolah Menengah Ton Duc Thang, Kecamatan Thong Nhat, Provinsi Gia Lai mengatakan mereka sedang berkoordinasi dengan polisi untuk mengklarifikasi kasus seorang siswi yang dipukuli oleh sekelompok orang.
Menurut laporan dari Sekolah Menengah Ton Duc Thang, pada tanggal 28 November, sebelum kelas pendidikan jasmani, siswa D.TNT (kelas 7) dipukuli oleh sekelompok teman sekelasnya di halaman sekolah.

Sekolah Menengah Ton Duc Thang tempat kejadian terjadi (Foto: Pham Hoang)
Melihat siswi tersebut dikepung dan dipukuli oleh sekelompok teman, banyak siswi lain tidak turun tangan untuk menghentikan pemukulan tersebut. Mereka justru bersorak dan merekam video tersebut. Video ini kemudian diunggah di Facebook oleh seorang orang tua.
Menurut video yang diunggah oleh orang tua, T. sedang berdiri di antara banyak siswa lainnya. Beberapa siswa laki-laki mendorong dan menghasut sekelompok siswa perempuan untuk menyerang T. Kemudian, dua siswa perempuan bergegas menghampiri, menjambak rambut T., dan memukul kepalanya, menyebabkan korban jatuh ke lantai.
Kelompok teman-teman ini terus menendang kepala T. berkali-kali, meski korban hampir tidak bisa melawan.
Berbicara kepada reporter Dan Tri , Ibu Le Thi Hong Van, Kepala Sekolah Menengah Ton Duc Thang, mengatakan bahwa ketika ia menerima informasi tentang sekelompok siswa yang berkelahi, seorang guru pergi ke area gimnasium untuk membawa para siswa ke kantor kepala sekolah untuk menulis laporan.
Pada saat yang sama, guru ini juga membawa T. ke ruang medis untuk diperiksa, dipijat, dan diberitahukan kepada orang tua siswa yang terlibat.

Siswa perempuan dipukuli oleh sekelompok teman sebelum kelas pendidikan jasmani (Foto: Dipotong dari klip).
Menurut Bu Van, penyebab perkelahian itu adalah konflik soal tugas sekolah. Menurut laporan para siswa, saat pelajaran seni, T. dipinjami kertasnya oleh seorang teman bernama P. untuk dikumpulkan.
Namun, kemudian, P. meminta kertas itu kembali, tetapi T. mengatakan kertas itu hilang, sehingga terjadilah konflik di antara keduanya. Pada siang hari tanggal 28 November, sebelum kelas pendidikan jasmani, P. dan beberapa teman sekelasnya menyerang siswi T.
"Pihak sekolah telah mengundang siswa yang terlibat untuk menulis kritik diri dan sedang meninjau perilaku mereka untuk mengevaluasi nilai akhir semester mereka. Dewan sekolah juga mengunjungi keluarga siswa T. untuk menjenguk dan mendorongnya kembali ke kelas," ujar Ibu Van.
Ibu TD (orang tua T.) berbagi: "Anak saya sekarang mengalami gangguan psikologis yang serius. Dia sering menutupi dirinya dengan selimut, menangis di rumah, dan tidak bisa masuk sekolah. Saya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengklarifikasi tindakan pemukulan terhadap anak saya."
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/nu-sinh-lop-7-bi-danh-hoi-dong-nhieu-ban-xung-quanh-ho-reo-co-vu-20251202100918922.htm






Komentar (0)