AP melaporkan bahwa Presiden Zelensky pada tanggal 8 Desember pergi ke kediaman Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di 10 Downing Street, London, untuk mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz. Sekutu-sekutu Kiev di Eropa menggambarkan hal ini sebagai "momen yang menentukan" dalam upaya yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.

Para pemimpin Inggris, Prancis, dan Jerman mengambil sikap yang lebih mendukung Kiev dalam komentar menjelang pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam pada 8 Desember. Perdana Menteri Inggris mengatakan upaya perdamaian berada pada "tahap krusial" dan menekankan perlunya "gencatan senjata yang adil dan langgeng".
Sementara itu, Perdana Menteri Merz mengatakan ia "skeptis" terhadap beberapa detail dalam dokumen yang dirilis AS. "Kita harus membahas masalah ini. Itulah sebabnya kita ada di sini. Beberapa hari mendatang... bisa menjadi momen yang menentukan bagi kita semua," ujarnya.
Para pemimpin Eropa sedang berupaya untuk memastikan bahwa setiap gencatan senjata harus didukung oleh komitmen keamanan yang kuat dari Eropa dan Amerika Serikat untuk mencegah Rusia menyerang lagi, AP melaporkan.
Sebelumnya, pada malam 7 Desember, Bapak Zelensky mengatakan pembicaraannya dengan para pemimpin Eropa minggu ini di London (Inggris) dan Brussel (Belgia) akan berfokus pada keamanan, pertahanan udara, dan pendanaan jangka panjang untuk upaya tempur Ukraina. Ia menekankan bahwa Ukraina membutuhkan dukungan dari Eropa dan Amerika Serikat.
Setelah pertemuan di London, kantor Presiden Prancis Macron mengatakan pembicaraan tersebut memungkinkan para pemimpin untuk "melanjutkan pembahasan rencana perdamaian AS dengan tujuan melengkapinya dengan kontribusi Eropa, dalam koordinasi yang erat dengan Ukraina".
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ong-zelensky-hoi-dam-voi-linh-dao-anh-phap-duc-ve-xung-dot-ukraine-post2149074409.html










Komentar (0)