
Dembele harus berusaha keras, termasuk memperbaiki kepribadiannya yang impulsif dan tidak profesional agar bisa sukses - Foto: REUTERS
Bakat datang dengan kepribadian pemberontak
Di awal kariernya, Dembele dengan cepat membuat nama untuk dirinya sendiri dengan kecepatannya, kemampuan teknis dan kemampuan menangani bola dengan kedua kaki.
Dari Rennes hingga Dortmund, ia dianggap sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola Prancis dan dunia . Namun, di balik bakatnya tersebut, ia juga dikenal sebagai pribadi yang impulsif dan tidak profesional. Puncaknya adalah ketika ia membolos latihan untuk menekan klub, menuntut untuk meninggalkan Dortmund dengan segala cara demi bergabung dengan Barcelona.

Dembele terus-menerus cedera saat bermain untuk Barcelona - Foto: Tangkapan Layar
Setelah mewujudkan mimpinya, Dembele memasuki babak baru, namun juga penuh pasang surut. Dengan biaya transfer yang sangat besar, ia membawa ekspektasi tinggi, tetapi terus-menerus berjuang melawan cedera di Barcelona.
Saat itu, kritik terhadap sikap dan kurangnya disiplin Dembele mulai bermunculan. Banyak orang tak ragu menghakimi, memprediksi kariernya akan "berkembang dan meredup" bagi talenta muda Prancis ini.
Titik balik karier
Di tengah kariernya yang berada di ambang kehancuran, kehidupan pribadinya menjadi titik balik terbesar bagi Dembele. Setelah menikah di akhir tahun 2021, Dembele tampaknya telah menemukan sumber motivasi baru. Kehidupan pernikahan telah membantunya menjadi lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi kariernya.
Perubahan persepsi ini disertai dengan usaha keras yang luar biasa: Dembele telah meningkatkan fisiknya, memperbaiki kelemahan dalam gaya bermainnya, dan mengubah sikapnya sepenuhnya.

Upacara pernikahan Dembele berlangsung sesuai ritual Islam - Foto: Tangkapan Layar
Tanda-tanda positif mulai muncul. Pada musim 2021-2022, ia kembali dengan performa gemilang dan menjadi "raja assist" di La Liga, menunjukkan bahwa potensinya tak pernah pudar.
Namun titik balik sesungguhnya dalam kariernya terjadi pada musim panas 2023, ketika ia pulang kampung ke Prancis dan bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG).
Puncak dengan PSG

Dembele jalani musim 2024-2025 yang eksplosif bersama PSG - Foto: REUTERS
Di bawah bimbingan pelatih Luis Enrique di PSG, Dembele telah menemukan performa terbaiknya. Ia bukan hanya pemain yang memiliki teknik dan kecepatan, tetapi juga seorang pejuang sejati, yang selalu siap berkontribusi dan membuat perbedaan di lapangan.
Musim 2024-2025 akan menjadi puncak karier Dembele. Ia mencetak 35 gol dan 16 assist dalam 53 pertandingan, menjadi pemimpin yang tak tergantikan untuk membantu PSG meraih treble bersejarah: memenangkan Ligue 1, Piala Prancis, dan terutama gelar Liga Champions UEFA pertama dalam sejarah klub.
Dengan penampilan gemilangnya, Dembele melampaui lawan-lawan tangguh seperti Lamine Yamal (Barcelona) dan rekan setimnya Vitinha (PSG) untuk memenangkan Bola Emas Dunia. Ia menjadi pemain Prancis keenam dalam sejarah yang meraih gelar bergengsi ini, bersama legenda seperti Zidane dan Benzema.
Kemenangan Dembele bukan hanya pengakuan atas bakatnya, tetapi juga pelajaran berharga tentang kegigihan dan usaha. Dembele telah membuktikan bahwa ia mampu bertransformasi dari seorang "anak nakal" yang tenggelam dalam masalah, menjadi pemain terbaik dunia di usia 28 tahun.
Sumber: https://tuoitre.vn/ousmane-dembele-tu-cau-be-hu-den-qua-bong-vang-2025-20250923094259746.htm







Komentar (0)