Ledakan bintang katai 10.000 kali lebih kuat dari CME Matahari yang terdeteksi
Penelitian baru mengonfirmasi ledakan raksasa dari bintang katai asing, membuka era baru dalam studi cuaca luar angkasa dan fenomena kosmik.
Báo Khoa học và Đời sống•14/11/2025
Sebuah ledakan dahsyat yang terdeteksi dari sebuah bintang katai cukup kuat untuk menghancurkan atmosfer planet-planet mirip Bumi yang mungkin berada di dekatnya, menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tanggal 12 November. Gambar: D. Ducros; ESA/XMM-Newton, CC BY-SA 3.0 IGO. Badai matahari sering kali menghasilkan letusan raksasa – disebut lontaran massa korona (CME) – yang dapat mengganggu satelit saat mendekati Bumi dan menciptakan aurora yang memukau. Para peneliti telah mengonfirmasi CME pertama dari sebuah bintang di luar Matahari. Gambar: Olena Shmahalo/Callingham dkk.
Badai dahsyat telah mengirimkan aurora hingga ke selatan, hingga Tennessee, menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA). Aurora juga telah terlihat di Selandia Baru, dan diperkirakan akan bertambah besar dalam semalam. Foto: Daniëlle Futselaar (artsource.nl). Penemuan ini dilakukan menggunakan data dari LOFAR, jaringan teleskop Eropa yang merekam sinyal radio. Sejak 2016, tim peneliti telah menggunakan LOFAR untuk melacak peristiwa kosmik ekstrem seperti emisi stabil dari lubang hitam. Foto: NASA.
Berkat sistem pemrosesan data yang merekam sinyal latar belakang, tim peneliti secara tak terduga menemukan ledakan dahsyat yang hanya berlangsung 1 menit pada 16 Mei 2016, yang dipancarkan dari bintang katai merah StKM 1-1262, lebih dari 133 tahun cahaya dari Bumi. Analisis menunjukkan bahwa ini adalah lontaran massa koronal - badai bintang pertama yang ditemukan di luar Matahari. Foto: NASA. Para peneliti mengatakan ledakan itu "setidaknya 10.000 kali lebih dahsyat" daripada badai matahari yang diketahui. Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam bidang penelitian "cuaca antariksa" di sistem bintang lain. Foto: sea.mashable.com.
Untuk mengamati lebih banyak CME di luar Tata Surya, tim tersebut mengamati Square Kilometer Array - proyek teleskop radio terbesar di dunia yang sedang dibangun di Australia dan Afrika Selatan, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2030. Foto: Pixabay. Pembaca diundang untuk menonton video : Peta alam semesta dengan lebih dari 900.000 bintang, galaksi, dan lubang hitam. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)