Hadir dalam lokakarya tersebut perwakilan pimpinan departemen, cabang dan sektor terkait; anggota tetap Serikat Wanita tingkat kecamatan dan kelurahan; tokoh masyarakat, pejabat dan pejabat daerah pelaksana Proyek 8 di provinsi tersebut.
![]() |
| Delegasi yang menghadiri lokakarya. |
Dalam kurun waktu 2020-2025, seluruh provinsi mencatat lebih dari 1.700 kasus perkawinan anak, terutama di kalangan suku Ede, M'nong, Gia Rai, Mong... Situasi ini bermula dari adat istiadat, kehidupan yang sulit, dan kurangnya propaganda hukum yang luas.
![]() |
| Wakil Ketua Komite Front Tanah Air Vietnam Provinsi, Ketua Serikat Wanita Provinsi Nguyen Thi Hong Thai berbicara di lokakarya tersebut. |
Sebagai tuan rumah Proyek 8 “Menerapkan Kesetaraan Gender dan Menyelesaikan Isu-Isu Mendesak bagi Perempuan dan Anak”, selama periode 2021-2024, Serikat Perempuan Provinsi telah menyelenggarakan 370 sesi komunikasi, 71 dialog kebijakan, dan menerbitkan 9.000 selebaran serta dokumen propaganda tentang kesetaraan gender. Serikat ini juga secara efektif memanfaatkan perannya sebagai lembaga bergengsi untuk mengintervensi dan mencegah kasus-kasus persiapan pernikahan dini.
![]() |
| Perwakilan Departemen Kesehatan berbagi tentang dampak pernikahan dini dan pernikahan inses terhadap kesehatan reproduksi dan ras. |
Dari tahun 2022 hingga 2025, provinsi ini telah membentuk 410 "Tim Komunikasi Masyarakat", 92 "Alamat Tepercaya", dan 32 Klub "Pemimpin Perubahan" di sekolah menengah, yang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran dan membangun jaringan dukungan masyarakat yang berkelanjutan.
![]() |
| Perwakilan lembaga keagamaan mengusulkan solusi untuk koordinasi antara pemerintah, serikat pekerja, dan organisasi keagamaan dalam mencegah pernikahan anak. |
Dalam lokakarya tersebut, para delegasi memfokuskan pembahasan dan penilaiannya pada situasi terkini serta faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan dini dan pernikahan sedarah; pembahasan peran dan tanggung jawab tokoh, pejabat, dan pejabat negara dalam upaya penyadaran, perubahan perilaku, serta penyebaran pesan-pesan kehidupan yang beradab dan progresif di tengah masyarakat; berbagi teladan, praktik, dan pengalaman efektif dalam menggerakkan masyarakat, khususnya perempuan dan pemuda, untuk melaksanakan undang-undang tentang perkawinan dan keluarga, meningkatkan kesadaran akan kesetaraan gender; mengusulkan solusi dan rekomendasi praktis untuk memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan, serikat pekerja, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, dan tokoh masyarakat dalam upaya pencegahan pernikahan dini, membangun keluarga sejahtera dan bahagia.
Lokakarya ini merupakan kesempatan bagi seluruh jajaran Ikatan dan tokoh masyarakat untuk memperoleh pandangan yang lebih jelas mengenai realitas perkawinan dini dan perkawinan sedarah, sehingga dapat menyatukan pendekatan dan memperkuat koordinasi dalam kerja propaganda di tingkat akar rumput, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam mempromosikan kesetaraan gender dan membangun lingkungan hidup yang beradab dan aman bagi perempuan dan anak.

Sumber: https://baodaklak.vn/xa-hoi/202512/phat-huy-vai-tro-cua-nguoi-co-uy-tin-trong-phong-chong-tao-hon-va-hon-nhan-can-huyet-thong-b6b0bd6/














Komentar (0)