Reporter Washington Post ini pertama kali mengunjungi Vietnam pada tahun 2016, tetapi masih menyimpan banyak penyesalan. Dalam perjalanan pertamanya kembali ke Asia sejak pandemi, Natalie ingin menjelajahi negeri ajaib ini dengan cara yang benar-benar berbeda. Alih-alih memesan penerbangan singkat dari Kota Ho Chi Minh ke Hanoi, ia memesan dua kereta malam selama tiga hari.
ezgifcom gif maker 11.jpg
Jika di Jepang atau negara-negara Eropa Barat, kereta api bisa dianggap sebagai moda transportasi paling efisien, maka di negara-negara Asia Tenggara, penerbangan murah mendominasi. Karena itu, pengalaman ini sangat dinantikan Natalie. Bepergian dengan kereta api membantunya melihat langsung hamparan padang rumput di pedesaan Vietnam, provinsi-provinsi yang kurang dikenal, menikmati kuliner lokal, atau sekadar mengurangi sedikit emisi karbon ke lingkungan.
Perjalanan pertama reporter perempuan Amerika ini dari Kota Ho Chi Minh ke Hue berlangsung selama 22 jam 44 menit dengan kereta Thong Nhat Express. Dengan harga $64, ia membeli tiket tempat tidur susun di kabin berkapasitas empat orang.
Sepanjang perjalanan, staf dengan troli secara berkala berpindah ke kompartemen untuk menjual kopi, camilan, dan makanan seperti stik drum, sup, dan bubur untuk sarapan kepada penumpang. Kereta juga sesekali berhenti agar penumpang dapat turun dan membeli camilan dari kios-kios di stasiun.
ezgifcom webp ke jpg.jpg
Setelah menginap semalam di hotel dan seharian di Hue, Natalie menuju Hanoi dengan Lotus Express, kereta tidur turis yang lebih mewah. Perjalanan itu memakan waktu 15 jam dan biaya $72. Gerbongnya hampir identik dengan Reunification Express, tetapi dengan Wi-Fi, kasur yang jauh lebih tebal, dekorasi yang lebih banyak, segelas anggur gratis, sekantong camilan, dan lebih banyak turis.
ezgifcom gif maker.jpg
Yang paling mengesankan reporter perempuan itu adalah momen ketika ia tiba-tiba terbangun di pagi buta ketika kereta api melewati hutan lebat, lalu tiba di tempat penyimpanan kayu, peternakan angsa, hamparan sawah keemasan, kerbau-kerbau yang beristirahat di laguna, perahu-perahu nelayan, dan garis pantai yang tak berujung. Pemandangan "sungguh luar biasa" ini, yang digambarkan Natalie sebagai "sungguh luar biasa", persis seperti yang ia harapkan sebelum perjalanan. Semua ini tidak akan terlihat di depan mata setiap turis jika bepergian dengan pesawat.
ezgifcom gif maker 10.jpg
Meski masih banyak kendala seperti tidak ada Wifi, kamar mandi pribadi, harus pakai toilet bersama atau penumpang lain berisik, menurut Natalie, pengalaman berwisata naik kereta api keliling Vietnam ini benar-benar layak untuk dialami bagi wisatawan yang ingin menjelajah lebih jauh tentang 'negeri berbentuk S' itu.

vietnamnet.vn