Pada tanggal 1 Juni, Departemen Pendidikan dan Pelatihan provinsi Dak Nong mengatakan pihaknya baru saja mengirim dokumen ke Komite Rakyat Provinsi mengenai insiden seorang orangtua datang ke rumah untuk memukul seorang guru karena anak mereka berperilaku biasa-biasa saja.
Orang tua memukuli guru perempuan yang merupakan guru sekolah menengah
Menurut Dinas Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Dak Nong, guru VTKQ adalah guru sastra di SMA Le Duan. Pelaku penyerangan terhadap guru Q adalah Tn. LMD, seorang guru di SMP Hoang Van Thu (keduanya terletak di Kecamatan Quang Son, Kabupaten Dak Glong), yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Dak Glong.
Segera setelah kejadian tersebut, Departemen Pendidikan dan Pelatihan mengarahkan Dewan Direksi Sekolah Menengah Atas Le Duan untuk segera menyemangati dan membantu Ibu VTKQ secara mental dan profesional.
Pada tanggal 26 Mei, Sekolah Menengah Atas Le Duan dan Departemen Pendidikan dan Pelatihan Distrik Dak Glong melaporkan insiden di atas.
Menurut laporan, pada malam tanggal 25 Mei, Tn. LMD (ayah LMQ, siswa kelas 12 SMA Le Duan) masuk ke rumah VTKQ di Bon N'ting (Komune Quang Son), memaki, menghina, dan menyerangnya. Setelah dihentikan oleh tetangga dan kerabat, Tn. D. pergi.
Gambar guru VTKQ yang diserang oleh orang tua (juga seorang guru)
Menurut Ibu VTKQ, penyebabnya kemungkinan karena pada kelas sastra tanggal 10 April, siswa LMQ masuk kelas terlambat 15 menit. Ibu VTKQ, yang mengajar langsung di kelas tersebut, mengingatkan LMQ tentang keterlambatannya, tetapi siswa tersebut tetap membantah, bersikap tidak kooperatif, dan tidak memenuhi standar.
Ketika Bu VTKQ meminta para siswa untuk pergi ke kantor Persatuan Pemuda sekolah agar wali kelas dan Persatuan Pemuda dapat menangani situasi tersebut, LMQ menolak dan berdiri di depan pintu kelas dengan kata-kata dan tindakan (menari) menantang guru tersebut. Setelah pelajaran selesai, Bu VTKQ mengomentari tindakan LMQ di buku absensi kelas.
Anak dengan perilaku rata-rata: Orang tua memanggil guru dengan sebutan menghina sebelum memukulnya
Mengirim petisi dan berulang kali menyerukan penghinaan terhadap guru
Mengenai perilaku LMQ, Serikat Pemuda sekolah mengundang orang tua ke sekolah pada tanggal 12 April untuk membahas pelanggaran yang dilakukan siswa.
Pada tanggal 15 April, wali kelas mengadakan rapat untuk mempertimbangkan pemberian sanksi disiplin kepada siswa di kelas berupa "penurunan satu tingkat perilaku" untuk tahun ajaran ini. Pada tanggal 20 Mei, sekolah mengadakan rapat untuk mempertimbangkan perilaku siswa kelas 12 untuk tahun ajaran 2022-2023, dan menempatkan perilaku siswa kelas LMQ sebagai rata-rata (dengan 11/14 suara).
Pada hari yang sama, 20 Mei, orang tua siswa LMQ mengajukan petisi terkait klasifikasi perilaku anak mereka. Pada 22 Mei, sekolah mengadakan rapat untuk meninjau perilaku LMQ untuk tahun ajaran 2022-2023 dan tetap mempertahankan klasifikasi perilaku rata-rata (dengan 16/19 suara).
Karena tidak puas dengan nilai perilaku rata-rata anaknya, Tn. D. berulang kali menelpon Ny. VTKQ dengan kata-kata yang menghina dan kemudian pergi ke rumahnya untuk menyerangnya pada malam hari tanggal 25 Mei.
Departemen Pendidikan dan Pelatihan provinsi Dak Nong mengatakan bahwa unit tersebut masih menunggu laporan dari Komite Rakyat distrik Dak Glong, kemudian akan melanjutkan pelaporan ke Komite Rakyat Provinsi.
Sebelumnya, Surat Kabar Thanh Nien melaporkan insiden seorang orang tua yang mendatangi rumah guru tersebut pada malam tanggal 25 Mei karena anaknya berperilaku tidak pantas. Ibu VTKQ melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang.
Pada tanggal 26 Mei, Komite Rakyat Provinsi Dak Nong mengeluarkan dokumen yang meminta Kepolisian Provinsi untuk menyelidiki dan menangani kasus tersebut secara tegas, serta melaporkannya kepada Komite Rakyat Provinsi.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)