Hutan bambu Vietnam memberikan keteduhan di sebuah taman botani kuno di Aljazair

Hutan bambu Vietnam yang hijau subur di tengah taman botani kuno di Aljazair tidak hanya memperindah pemandangan tetapi juga melambangkan persahabatan Vietnam-Aljazair yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Jalan bambu di jantung ibu kota Afrika Utara.

Di kebun raya Jardin d'Essai yang luas, terletak di jantung ibu kota Algiers, Republik Demokratik Rakyat Aljazair, semak bambu raksasa, yang berasal dari Vietnam, diam-diam menjulur dan menyebarkan keteduhannya, menjadi sorotan khusus di antara vegetasi Afrika Utara.

Di tengah hamparan ruang hijau yang rimbun di salah satu kebun raya tertua di kawasan Mediterania, suara gemerisik bambu Vietnam bergema tertiup angin, seperti pesan lembut dari alam tentang hubungan budaya dan ekologi yang melampaui jarak geografis.

Setiap tangkai bambu dan setiap gugusan daun yang bergoyang merupakan gambaran nyata dari Vietnam yang damai dan tangguh - di mana bambu tidak hanya menjadi simbol pedesaan tetapi juga perwujudan semangat nasional.

Tanda asal bambu.

Kehadiran bambu Vietnam di Jardin d'Essai - sebuah proyek yang didirikan pada tahun 1832 dan sekarang menjadi museum botani terbuka Aljazair - juga merupakan bukti kuatnya ikatan persahabatan Vietnam-Aljazair.

Tidak hanya menyumbang bagi kekayaan flora di sini, bambu Vietnam juga merupakan simbol nyata identitas Asia di ruang keanekaragaman hayati, tempat bertemunya spesies pohon dari Afrika, Asia, dan Amerika.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern di Aljazair, suara gemerisik bambu Vietnam tertiup angin bagai melodi hijau, mengingatkan kita akan tanah air, akan nilai-nilai budaya tanpa batas - tempat alam, manusia, dan sejarah berpadu dalam kedamaian dan harmoni.

baomoi.com

Sumber: https://baolaocai.vn/rang-tre-viet-nam-toa-bong-mat-giua-vuon-bach-thao-co-kinh-o-algeria-post649694.html