Warna brokat melalui tangan para wanita di wilayah pegunungan Lai Chau

Pertunjukan menenun, menyulam, dan menjahit oleh para perajin etnis di Pekan Budaya dan Pariwisata 2025 begitu hidup bak lukisan budaya yang penuh warna. Di tengah panggung, para perempuan Lu, Dao, dan Ha Nhi duduk berkelompok kecil, dengan penuh perhatian menyulam dan menenun. Orang-orang Lu membungkukkan badan sedikit di depan alat tenun, memintal, melilitkan benang, dan mengetukkan kaki mereka secara teratur untuk menciptakan brokat bermotif halus. Di sebelahnya terdapat kincir bambu yang berputar lembut dengan tangan para perempuan yang sabar, menciptakan suara khas pedesaan bagai hembusan angin pegunungan.

Masyarakat Dao Dau Bang tampil memukau dengan kostum warna-warni mereka, dengan rumbai wol dan manik-manik warna-warni yang berkilauan di bawah sinar matahari. Mereka duduk berdekatan, berbincang riang sambil menyulam dengan cermat. Para perempuan Ha Nhi dengan tekun memperagakan teknik tambal sulam, manik-manik, dan keliman kain. Mereka melipat setiap tepi kain dengan hati-hati, menusukkan jarum dengan lembut melalui setiap lapisan, menciptakan pola-pola halus yang menjadi ciri khas kostum etnik. Di latar belakang, lingkaran xoe masyarakat dan wisatawan bergerak berirama; bergandengan tangan, langkah kaki mereka mengikuti alunan drum dan seruling, menciptakan lingkaran solidaritas di sekitar para pengrajin yang khusyuk beraksi. Seluruh ruangan seolah menyatu: warna brokat, suara-suara festival, senyum para pengrajin dan wisatawan... semuanya menciptakan panggung budaya yang meriah, di mana kerajinan tradisional tak hanya diperkenalkan tetapi juga benar-benar "dihidupkan" selama festival.

Selain itu, di ruang pertunjukan, pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan semarak dari kelompok seni etnik: Lu, Mong, Ha Nhi, Dao.

Berikut ini beberapa gambar yang direkam di ruang pertunjukan Lai Chau Tourism - Culture Week 2025: