![]() |
Benjamin Sesko belum benar-benar terintegrasi dengan Manchester United |
Alan Shearer benar. Melawan Tottenham, Sesko memiliki dua peluang emas tetapi gagal mencetak gol. Di Bundesliga, ia mungkin punya waktu setengah detik lebih banyak untuk mengamati dan memilih sudut untuk menembak. Namun di Liga Primer, waktu itu tidak ada.
Bek tengah Spurs, Micky van de Ven, hanya membutuhkan satu tekel akurat untuk memadamkan harapan. Kedua tekel tersebut menunjukkan bahwa Sesko masih beradaptasi dengan kecepatan dan tekanan liga terberat di dunia .
Mantan striker Inggris, Alan Shearer, yang paling memahami perasaan seorang striker, tidak mengkritik dengan jahat. Ia hanya menyatakan kebenaran: "Sesko punya dua peluang dan harus mencetak gol. Di level ini, Anda tidak bisa menunggu setengah detik."
Komentarnya bukan hanya tentang teknik atau bentuk, tetapi tentang pengambilan keputusan, yang membedakan striker yang baik dari yang hebat. Sesko kurang cepat berpikir, tidak terbiasa menangani ruang sempit. Itu wajar di usia 22 tahun, tetapi Liga Primer tidak menunggu siapa pun.
Pelatih Ruben Amorim memahami hal itu. Di hadapan media, ia tidak bereaksi negatif, melainkan memilih untuk melindungi anak didiknya. "Tidak ada yang suka mendengar kritik, tapi itulah kenyataannya," ujarnya. "Dan dalam tiga minggu, mungkin kenyataan itu akan berbeda."
Itu bukan sekadar dorongan, melainkan sebuah filosofi pembinaan: tidak ada penghakiman yang abadi. Amorim tahu Sesko butuh waktu, dan ia bersedia memberikannya.
![]() |
Sesko bergabung dengan Manchester United dengan resume yang mengesankan. |
Sesko bergabung dengan Manchester United dengan silsilah yang impresif. Ia telah menjadi pencetak gol terbanyak di bawah usia 23 tahun di lima liga top Eropa dalam dua musim terakhir. Ia dipandang sebagai striker modern: tinggi, kuat, berbakat secara teknis, dan mampu menyelesaikan dengan kedua kakinya.
Namun, Old Trafford adalah tempat yang tidak menoleransi kesabaran. Dua gol dalam 12 pertandingan telah membuat para penggemar frustrasi, dan perbandingan dengan Bryan Mbeumo atau Matheus Cunha hanya menambah tekanan.
Faktanya, Manchester United berjudi dengan melepas Rasmus Højlund tanpa merekrut striker berpengalaman. Amorim yakin Sesko mampu memikul beban tersebut, tetapi pemain muda itu membutuhkan platform yang stabil, yang belum disediakan Manchester United. Ketika sebuah tim masih berjuang menemukan jati dirinya, tidak mengherankan jika rekrutan baru belum bersinar.
Hal yang patut dipuji dari Sesko adalah sikapnya. Ia tidak mengeluh, ia tidak bereaksi ketika dikritik. Di Carrington, Sesko datang lebih dulu, berlatih keras, dan selalu diam ketika pulang. Seorang pemain muda pasti akan membuat kesalahan, tetapi bagaimana ia mengatasinya itulah yang terpenting.
Amorim menyebut Sesko "seorang profesional teladan" dan yakin "dia memiliki potensi lebih besar dari yang saya duga". Bagi seorang pelatih yang menghargai etos kerja dan konsistensi, hal itu sangat berarti.
![]() |
Alan Shearer benar - Sesko belum siap. Tapi ceritanya belum berakhir. |
Cedera lutut yang dialaminya saat melawan Tottenham bisa membuat Sesko absen selama beberapa minggu. Namun, terkadang, istirahat memungkinkan pemain muda untuk merenung. Ia bisa beristirahat sejenak, mengamati dari pinggir lapangan, dan lebih siap menghadapi sisa musim ini.
Sesko belum mencetak cukup banyak gol untuk membuktikan kemampuannya, tetapi hal-hal yang lebih penting mulai terbentuk: karakter, kesabaran, dan kemampuan beradaptasi. Liga Primer bukanlah tempat bagi siapa pun untuk belajar, tetapi menit-menit sulit inilah yang akan membentuk karakter sejati seorang striker.
Alan Shearer benar - Sesko belum siap. Namun, kisahnya belum berakhir. Dalam perjalanan seorang striker, setiap gol adalah batu loncatan, dan setiap kegagalan adalah pelajaran. Keraguan sesaat di London bisa saja membuatnya kehilangan kesempatan, tetapi itu juga bisa menjadi momen kebangkitan bagi Benjamin Sesko untuk benar-benar memulai kariernya di Liga Primer.
Sumber: https://znews.vn/shearer-da-dung-ve-sesko-post1602179.html









Komentar (0)