Citra satelit topan dahsyat Mawar setelah meninggalkan wilayah kepulauan Guam pada tanggal 26 Mei.
Philippine Daily Inquirer melaporkan pada tanggal 27 Mei bahwa topan dahsyat Mawar telah memasuki wilayah tanggung jawab Filipina, setelah menyebabkan kerusakan di Pulau Pasifik Guam.
Badan Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina mengatakan bahwa pada pukul 2 pagi tanggal 27 Mei (waktu setempat), topan dahsyat Mawar memasuki wilayah tanggung jawab Filipina dan diberi nama Betty.
Badai, yang melanda Guam dengan angin kencang dan hujan lebat, terus bergerak ke arah barat dan diperkirakan akan memengaruhi sebagian besar wilayah Pasifik barat dan Asia Timur minggu depan, AccuWeather melaporkan.
Meskipun sudah tercatat sebagai badai tropis terkuat di planet ini tahun ini, Mawar dapat menguat lebih lanjut dan kemudian melanda beberapa wilayah di Filipina, Jepang, dan Taiwan, dimulai pada 27 Mei, dengan prakiraan banjir dan angin kencang.
Hingga malam tanggal 26 Mei, badai tersebut telah membawa angin berkecepatan hingga 252 km/jam. "Mawar diperkirakan akan mempertahankan intensitasnya, atau bahkan sedikit menguat, seiring terus bergerak ke arah barat melalui Laut Filipina selama akhir pekan," kata Jason Nicholls, kepala prakirawan cuaca internasional AccuWeather.
Topan dahsyat Mawar diramalkan akan mempertahankan atau mengurangi kecepatan anginnya setelah mencapai 252 km/jam dan berdampak pada daratan utama.
"Badai ini diperkirakan akan membawa hujan lebat dan angin kencang ke Pulau Luzon utara Filipina mulai akhir 27 Mei hingga 30 Mei," kata Bapak Nicholls.
Menurut CNN, Filipina telah menangguhkan perjalanan laut dan memperingatkan kapal-kapal kecil tentang badai yang mendekat. Topan Super Mawar diperkirakan akan bergerak menuju Jepang dan Taiwan setelah menghantam Filipina.
Topan Mawar menyebabkan kerusakan di Pulau Guam
Saat melanda Pulau Guam pada tanggal 24 Mei, topan dahsyat Mawar dengan kecepatan angin hingga 225 km/jam merobohkan pohon, merobek atap dan membawa hujan lebat.
Topan dahsyat tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang meluas, tetapi tidak ada laporan korban jiwa. Presiden AS Joe Biden pada 25 Mei menyetujui deklarasi bencana untuk pulau tersebut, membantu mengalokasikan anggaran federal untuk pemulihan.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)