Pada pagi hari tanggal 13 Oktober (waktu setempat), SpaceX meluncurkan roket raksasa Starship dari lokasi Starbase di Texas Selatan, AS. Setelah perjalanan singkat ke luar angkasa, tahap atas setinggi 50 meter mendarat di Samudra Hindia setelah mengorbit Bumi sesuai rencana.

iz93b99w.png
Pendorong Super Heavy kembali ke landasan peluncuran dan "ditangkap" oleh sistem mechazilla pada 13 Oktober. Foto: SpaceX

Dalam uji coba ini, perusahaan Elon Musk mencetak sejarah dengan berhasil memulihkan tahap pendorong Super Heavy yang dapat digunakan kembali. Tahap ini terpisah dari Starship dan perlahan jatuh vertikal kembali ke landasan peluncuran. Sebelumnya, tahap pendorong tercebur ke air atau rusak, tetapi kali ini, SpaceX "menangkapnya" dengan lengan mekanis raksasa dari sebuah sistem yang disebut mechazilla.

Prestasi SpaceX ini dianggap luar biasa. Menangkap booster sangat penting bagi desain Starship yang dapat digunakan kembali.

Di jejaring sosial X, CEO Elon Musk tidak menyembunyikan kebanggaannya ketika menyebut ini sebagai "langkah maju yang besar dalam menciptakan kehidupan multiplanet".

Ini adalah pertama kalinya SpaceX berhasil menangkap roket pendorong tanpa kerusakan serius, alih-alih meledak atau jatuh ke air. Meskipun SpaceX sudah terbiasa dengan pemulihan roket, tantangan dan risikonya sangat besar bagi Starship – roket terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Demonstrasi yang sukses ini menunjukkan bahwa SpaceX tidak hanya mampu membangun kendaraan siap misi, tetapi juga membangun roket-roket langka yang kuat dan dapat digunakan kembali.

Pendekatan perusahaan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini dapat menghemat ratusan juta dolar, tidak hanya untuk misi ilmiah tetapi juga untuk operasi komersial. Perusahaan rintisan Musk telah menandatangani kontrak dengan NASA untuk melaksanakan misi Artemis yang ambisius.

Sistem peluncuran Starship memiliki tinggi 121 m dan dapat mengangkut hingga 100 orang. Dengan penerbangan terbarunya, SpaceX telah mencapai tujuan untuk berhasil menangkap pendorong roket dan memastikan tahap atasnya mendarat setelah mencapai luar angkasa.

"Para insinyur SpaceX menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempersiapkan dan berbulan-bulan untuk menguji upaya peluncuran roket pendorong, dengan teknisi menghabiskan puluhan ribu jam membangun infrastruktur untuk memaksimalkan peluang keberhasilan," ungkap SpaceX.

Perusahaan akan terus menguji lebih banyak lagi sambil mempersiapkan kontraknya dengan NASA, serta untuk misi berawak ke Bulan dan akhirnya Mars.

SpaceX baru-baru ini bernilai $180 miliar. Dalam laporan bulan April, Morgan Stanley memperkirakan Starship akan memulai operasi komersial pada tahun 2027.

(Menurut Tren Digital, FT)