Pada tanggal 18 Maret, Menteri Keuangan Ho Duc Phoc menjawab pertanyaan di hadapan Komite Tetap Majelis Nasional. Di Jembatan Long An , saat menanyai Menteri Ho Duc Phoc, Wakil Phan Thi My Dung (delegasi Long An) meminta Menteri untuk menjelaskan mengapa harga tiket pesawat naik belakangan ini dan apa solusi untuk mempermudah perjalanan masyarakat serta mendorong industri pariwisata Vietnam agar berkembang pesat di masa mendatang?
Menanggapi masalah harga tiket pesawat, Bapak Phoc mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan kerangka harga layanan. Harga tiket pesawat yang beroperasi di bawah kerangka tersebut diterapkan oleh maskapai penerbangan. Maskapai penerbangan mendasarkan harga tiket pesawat mereka pada permintaan untuk menetapkan tarif yang sesuai. Akhir-akhir ini, meskipun harga tiket pesawat telah meningkat, perusahaan-perusahaan penerbangan masih merugi. Misalnya, Vietnam Airlines saat ini merugi 37 triliun VND, dan tahun dengan keuntungan tertingginya hanya 3 triliun VND. Oleh karena itu, maskapai ini masih menghadapi kesulitan.
Berbicara dalam debat tersebut, Deputi Trinh Xuan An (delegasi Dong Nai ) mengatakan bahwa kenaikan harga tiket pesawat baru-baru ini tidak selalu disebabkan oleh masalah pasokan dan permintaan atau bahan bakar. Terdapat paradoks dengan produk-produk ini: semakin tinggi harga, semakin banyak bisnis yang merugi.
"Masalahnya adalah menyelesaikan masalah ini. Saat ini, biaya Vietnam Airlines terlalu tinggi. Harga listrik hanya naik, bukan turun, tetapi EVN masih merugi," ujar Bapak An, seraya mengajukan pertanyaan: Benarkah perhitungan harga berdasarkan undang-undang di masa lalu tidak stabil? Apakah perhitungannya akurat dan lengkap?
Oleh karena itu, Bapak An mengusulkan agar dilakukan peninjauan, pemeriksaan, dan pengujian terhadap konten tersebut guna menjamin kepentingan masyarakat, negara, dan pelaku usaha di masa mendatang.
[iklan_2]
Sumber









Komentar (0)