Empat orang ditangkap setelah aksi tersebut, yang diklaim oleh kelompok perlawanan sipil yang menamakan diri mereka Take Back Power. Kelompok tersebut mengatakan mereka menggunakan remah pai apel dan puding untuk melempari peti kaca yang melindungi harta negara.
Dalam video , seorang pengunjuk rasa terlihat memecahkan nampan foil berisi remah-remah pai apel ke kaca pelindung, sementara pengunjuk rasa lain berulang kali menumpahkan sekotak puding kuning cerah ke bagian depan lemari es.
Empat orang ditangkap setelah melempar remah apel dan puding ke Crown Jewels di Tower of Londonhttps://t.co/ntiGTwQbQm pic.twitter.com/DumL9QA9w5
— ITV News (@itvnews) 6 Desember 2025
Polisi mengonfirmasi bahwa mereka dipanggil ke Menara London pada pukul 9:48 pagi pada hari Sabtu menyusul laporan vandalisme pada kotak pajangan.
Take Back Power, yang menggambarkan dirinya sebagai kelompok perlawanan sipil tanpa kekerasan, mengatakan tujuannya adalah untuk memprotes ketidaksetaraan yang parah di Inggris.
Menurut polisi, empat pengunjuk rasa melemparkan makanan ke etalase sebelum dua orang meninggalkan lokasi. Polisi berkoordinasi dengan kepolisian dan petugas keamanan, dan empat orang ditangkap atas dugaan perusakan properti dan kini ditahan.
Polisi dan Menara London mengonfirmasi bahwa hanya Jewel House, tempat mahkota tersebut dipajang, yang ditutup. Area tersebut dibuka kembali sore harinya. Mereka mengonfirmasi bahwa permata mahkota tersebut "tidak rusak".
Mahkota ini biasanya dikenakan oleh kepala keluarga kerajaan Inggris di akhir penobatan atau selama acara seremonial resmi. Raja Charles III mengenakan mahkota ini saat penobatannya pada tahun 2023, dan juga diletakkan di peti jenazah Ratu Elizabeth II saat pemakaman kenegaraannya di Westminster Abbey.
Sumber: https://congluan.vn/thap-london-tam-dong-cua-sau-vu-nem-do-an-vao-khu-trung-bay-vuong-mien-10321653.html










Komentar (0)