Menyalakan lampu Natal di kota yang dinamai Paman Ho.
Natal di Kota Ho Chi Minh tidak diliputi hawa dingin yang menusuk tulang yang membuat orang-orang bergelung dalam mantel tebal. Namun, karena itu, musim perayaan di sini memiliki keindahan yang sangat unik - keindahan kehangatan, keindahan energi yang menyebar, keindahan kota yang selalu tahu bagaimana mencerahkan dirinya dengan semangat kebersamaan.
Kenangan Liburan
Banyak orang yang tumbuh di Kota Ho Chi Minh punya kenangan Natal yang sangat ringan: alunan musik lembut dari gereja dekat rumah mereka, lampu berkelap-kelip di beranda, atau perasaan mengenakan sweter tipis yang dibeli tergesa-gesa oleh orang tua mereka sebelum seluruh keluarga pergi ke pusat kota untuk "melihat lampu".
Banyak orang yang tumbuh di Kota Ho Chi Minh memiliki kenangan Natal yang sangat ringan: musik lembut dari gereja dekat rumah mereka, lampu berkelap-kelip di beranda...
Kota Ho Chi Minh memang tidak memiliki angin dingin yang menusuk kulit, tetapi hawa dinginnya cukup terasa untuk memberi tahu orang-orang bahwa musim liburan telah tiba. Di sana, terdapat lampu-lampu keemasan yang hangat membentang di sepanjang jalan Le Duan, Dong Khoi, dan Nguyen Hue—tempat warga Saigon singgah, berhenti, dan tersenyum selama beberapa generasi.
Kenangan Natal di kota ini tidak berasal dari kecanggihan, tetapi dari hal-hal yang sangat kecil, sangat biasa, tetapi cukup mendalam untuk mengikuti orang selama bertahun-tahun.
Lampu-lampu hangat membentang di sepanjang jalan Le Duan, Dong Khoi, Nguyen Hue - tempat beberapa generasi warga Saigon singgah, berhenti, dan tersenyum.
Kini lebih cerah dan hangat berkat tangan masyarakat
Kota Ho Chi Minh kini berganti setiap harinya, Natal pun semakin meriah. Pusat perbelanjaan tampak gemerlap, hotel-hotel di sepanjang jalan dihiasi karya seni. Namun, yang tetap mempertahankan "jiwa" Natal di sini adalah semangat gotong royong warga: Warga di lingkungan Katolik membuat diorama Natal yang rumit, membuat lampu, membuat miniatur, bisnis, hotel, dan toko-toko kecil menghiasi fasad mereka karena ingin menambah secercah cahaya di musim perayaan. Warga Saigon, tua maupun muda, semua bersemangat menggantungkan untaian lampu kecil di depan rumah mereka sebagai ucapan selamat yang hangat kepada seluruh lingkungan.
Natal di Kota Ho Chi Minh seperti itu - indah di jalan-jalan, tetapi hangat di setiap gang.
Pusat perbelanjaan memukau, hotel-hotel di pinggir jalan didekorasi layaknya karya seni.
Natal di Kota Ho Chi Minh seperti itu - indah di jalan-jalan, tetapi hangat di setiap gang.
Daya tarik Natal tanpa pilek
Bagi pengunjung internasional, Natal di Saigon menawarkan pengalaman yang sangat berbeda: kota yang cukup sejuk bagi mereka untuk merasakan suasana pesta, cukup hangat bagi mereka untuk tidak perlu menghindari dingin, dan cukup semarak bagi mereka untuk merasa seperti tinggal di komunitas yang energik.
Turis datang dari Korea, Singapura, Eropa, Australia… tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk menemukan nuansa musim festival di mana cahaya, musik , budaya, dan masyarakat berpadu secara alami.
Setiap musim Natal menjadi sebuah janji: “Anda tidak akan pernah merasa sendirian di kota ini.”
Dan mereka kembali, karena antusiasme di sini menjadikan setiap Natal sebuah janji: “Anda tidak akan pernah merasa sendirian di kota ini.”
Setiap musim Natal menjadi sebuah janji: “Anda tidak akan pernah merasa sendirian di kota ini.”
Cahaya iman
Bagi warga Kota Ho Chi Minh, Natal juga memiliki makna lain: momen ketika kota itu mengenang tahun lalu, dengan segala perubahan, upaya, dan ketidaksempurnaan.
Saat lampu dinyalakan, saat setiap lonceng gereja bergema di tengah malam, orang-orang memahami bahwa tahun baru akan tiba dan Kota Ho Chi Minh masih bergerak maju dengan optimisme yang sudah dikenalnya.

Saat lampu dinyalakan, saat lonceng gereja berbunyi di tengah malam, orang-orang memahami bahwa tahun baru akan tiba dan Kota Ho Chi Minh masih bergerak maju dengan optimisme yang sudah dikenalnya.
Tak peduli seberapa banyak hujan atau cerah, perubahan atau tantangan tak terduga yang dihadapinya, Kota Ho Chi Minh selalu tahu cara menenangkan hati orang-orang dengan kemurahan hati dan kehangatan khasnya - kehangatan yang datang dari warganya.
Ada kota-kota yang merayakan Natal dengan salju putih. Ada kota-kota yang merayakan Natal dengan dingin yang menyegarkan. Kota Ho Chi Minh merayakan Natal dengan cahaya terang, senyuman, kebersamaan, dan energi yang menular dari masyarakat. Inilah jenis Natal di mana wisatawan datang untuk merasakan kegembiraannya, tinggal untuk merasakan kehangatannya, dan ketika mereka pulang, mereka akan selamanya mengingat kasih sayang antarmanusia.
Kota Ho Chi Minh menyambut Natal dengan lampu-lampu terang, senyuman, berbagi, dan energi menular dari masyarakat.
Setiap Natal, Kota Ho Chi Minh dengan lembut mengirimkan pesan diam-diam kepada semua orang: "Tahun Baru, datanglah dengan damai". Itulah yang selalu diharapkan warga Saigon.
Sumber: https://vtv.vn/thap-sang-mua-giang-sinh-tren-thanh-pho-mang-ten-bac-100251208123036554.htm










Komentar (0)