Surat kabar AS menyebut akhir tahun sebagai "bulan-bulan gelap" bagi Carlos Alcaraz ketika pemain tenis Spanyol itu sering terlihat lelah dan mengalami penurunan performa.
Meskipun Alcaraz menyenangkan para penggemar dengan pengumuman keikutsertaannya di Paris Masters 1000, ia juga membuat mereka sedih dengan kekalahannya di babak kedua. Kekalahan cepat dari Roman Safiullin setelah dua set (3-6, 4-6) melanjutkan kekecewaan di Shanghai Masters, di mana bintang Spanyol itu tersingkir di babak keempat setelah dikalahkan pemain Bulgaria Grigor Dimitrov.
Alcaraz kecewa setelah kalah dari Roman Safiullin di babak kedua Paris Masters 2023 pada 1 November. Foto: AFP
Setelah 73 pertarungan pada tahun 2023, Alcaraz tampak kelelahan pada bulan Oktober, November, dan Desember. Namun, hal ini terjadi persis sama dalam dua tahun terakhir.
Pada tahun 2021, tahun pertamanya berjaya di dunia tenis, Alcaraz tampil gemilang di Vienna Open, sebuah turnamen ATP 500, di mana ia mencapai semifinal sebelum kalah dari Alexander Zverev. Namun tak lama kemudian, Alcaraz tersingkir di babak 16 besar Paris Masters 1000. Petenis Spanyol itu mengalahkan Jannik Sinner di babak kedua dan kemudian kalah dari petenis Prancis Hugo Gaston.
Tak lama kemudian, Alcaraz meroket di ATP Next Gen—sebuah turnamen untuk pemain U21—dengan rekor sempurna dan gelar juara. Namun, ia tidak dapat berpartisipasi di Final Piala Davis bersama tim Spanyol karena terjangkit Covid-19.
Pada tahun 2022, Alcaraz memenangi AS Terbuka, sehingga meraih gelar Grand Slam pertama dalam kariernya, tetapi kemudian menurun tak lama kemudian, tepat di bulan Oktober.
Di Astana Open, ia tersingkir di babak pertama oleh petenis Belgia, David Goffin. Pada akhir Oktober 2022, Alcaraz mengikuti Swiss Indoors di Basel, Swiss, dan dikalahkan di semifinal oleh unggulan ketiga, Félix Auger-Aliassime. Di Paris Masters yang juga digelar pada bulan November, Alcaraz kalah dari Holger Rune di perempat final. Lebih parahnya, kekalahan ini juga menyebabkannya cedera, sehingga ia tidak dapat tampil di ATP Finals dan Davis Cup Finals.
Menurut AS , performa buruk Alcaraz di akhir tahun menunjukkan bahwa ia tidak memiliki kekuatan fisik dan keterampilan yang cukup untuk bersaing di tenis papan atas dalam musim yang panjang. "Ini adalah sesuatu yang harus segera ia perbaiki jika ingin mencapai puncak," komentar harian Spanyol tersebut. Tahun ini, Alcaraz memiliki satu kesempatan terakhir di ATP Finals untuk mematahkan kutukan tersebut.
Hieu Do
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)