Tempat pertemuan profesional untuk fotografer

Dari tanggal 1 hingga 30 November, Hanoi seakan bertransformasi mengikuti irama "galeri terbuka", tempat fotografi memasuki kehidupan, menyentuh setiap sudut jalan, dan menjadi sumber energi baru bagi kota. Photo Hanoi'25 menciptakan suasana festival seni yang abadi, meniupkan angin muda ke dalam kota dengan 22 pameran dan 28 kegiatan sampingan yang tersebar di Danau Hoan Kiem, Kuil Sastra, Kawasan Kota Tua, dan fasad Kedutaan Besar Prancis.

Pameran foto "Ujian Provinsi di akhir abad ke-19" merupakan bagian dari acara Foto Hanoi'25.

Penyelenggara tidak menganggap Photo Hanoi'25 hanya sebagai rangkaian pameran, melainkan ingin menciptakan "Bulan Fotografi Ibu Kota", yang menyediakan waktu bagi siapa pun untuk menonton, bertanya, berdiskusi, dan mempraktikkan fotografi melalui serangkaian forum, diskusi, ulasan portofolio, atau tur seni. Model tersebut menciptakan struktur budaya baru: Seniman tidak berdiri sendiri di podium tinggi, melainkan menjadi pemimpin; publik bukan sekadar penonton, melainkan rekan kreatif. Penyelenggaraan terbuka ini juga membawa fotografi keluar dari galeri-galeri yang kaku, ke dalam kehidupan sehari-hari, ke dalam arus manusia dan ruang publik, dalam semangat sejati biennale (acara budaya dan seni yang diselenggarakan setiap dua tahun) yang terdesentralisasi, setara, dan berorientasi komunitas.

Puncak Photo Hanoi'25 tidak hanya terletak pada pameran yang meriah, tetapi juga kemampuannya untuk membangkitkan semangat komunitas. Acara ini menarik banyak kelompok kreatif muda seperti: Stories of Hanoi, Hanoi FM, Humans of Hanoi... dan menciptakan wadah pertemuan alami antara seniman muda dan senior, antara seniman Vietnam dan rekan-rekan internasional. Fotografer Nathyfa Michel (dari Guyana Prancis) berbagi: “Ini adalah Biennale kedua yang saya ikuti di Hanoi. Saya sangat terkesan dengan energi dan dedikasi tim penyelenggara. Mereka berusaha keras mempersiapkan segalanya dengan cermat, memenuhi kebutuhan para seniman, dan berkontribusi pada kesuksesan pameran kolektif ini.”

Photo Hanoi'25 mempertemukan lebih dari 170 seniman, fotografer, dan kurator dari 21 negara seperti Prancis, Jerman, Belgia, Belanda, Swiss, Jepang, AS, Tiongkok... Di Kuil Sastra - Quoc Tu Giam, pameran foto "Ujian Provinsi di Akhir Abad ke-19" karya André Salles menggunakan teknik panel kering untuk menghadirkan sepotong budaya Vietnam yang unik di akhir abad ke-19. Foto-foto yang ditempatkan di bawah kanopi bambu tua membangkitkan perasaan kembali ke atmosfer ujian kekaisaran, membantu pengunjung sekali lagi menyentuh warisan spiritual Hanoi.

Bersamaan dengan itu adalah kembalinya para fotografer yang telah mendampingi Vietnam dari tahun 1970-an hingga periode pasca-renovasi seperti: Daniel Roussel, Gilbert Bertrand, Lily Franey dan Andy Soloman - yang menghabiskan lebih dari 3 dekade pada proyek foto di Vietnam, kembali ke Hanoi untuk bertemu dan memotret karakter-karakter yang muncul dalam karya-karyanya dari tahun 1990-an.

Prisma-prisma multinasional ini menunjukkan bahwa Hanoi bukan hanya tempat seniman Vietnam dapat mengekspresikan suara mereka, tetapi juga pusat bagi seniman dunia untuk menceritakan kisah mereka tentang Vietnam. Hal ini mencerminkan kepercayaan komunitas internasional terhadap Hanoi sebagai pusat seni yang sedang berkembang, sekaligus menegaskan hakikat sebuah kota kreatif: Kreativitas tidak hanya untuk memelihara dirinya sendiri, tetapi juga untuk menyambut dan menghubungkan aliran-aliran kreatif dari mana pun.

Direktur Institut Prancis di Vietnam, Bapak Eric Soulier, berkomentar: “Photo Hanoi'25 mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ajang fotografi terpenting di Vietnam, setara dengan biennale internasional, namun tetap mempertahankan identitasnya sendiri, sebuah biennale yang dipupuk oleh kreativitas Vietnam dan selalu terbuka terhadap dunia.”

Mempromosikan branding kota yang kreatif

Ibu Bach Lien Huong, Direktur Dinas Kebudayaan dan Olahraga Kota Hanoi, mengatakan: “Photo Hanoi'25 - biennale fotografi internasional, diselenggarakan untuk berkontribusi dalam mewujudkan semangat perjanjian kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Prancis di Vietnam dan Komite Rakyat Kota Hanoi, dalam transfer teknologi dan dukungan teknis secara bertahap dari Prancis, yang membantu Hanoi menjadi pusat fotografi yang berwibawa dan memiliki merek yang kuat. Acara ini mengumpulkan dan menarik perhatian banyak fotografer ternama dari dalam dan luar negeri; meningkatkan profesionalisme seni fotografi ibu kota; mempromosikan pertukaran dan dialog budaya antara Vietnam dan dunia.”

Sebelumnya, melalui dua musim pada tahun 2021 dan 2023, Photo Hanoi telah membuktikan daya tariknya yang kuat dengan lebih dari 170.000 pengunjung dan 5 juta akses media sosial. Tahun ini, acara tersebut menarik lebih dari 200.000 orang yang tertarik dan berpartisipasi, terutama sejumlah besar anak muda di ibu kota yang mencintai seni fotografi. Dari jumlah pengunjung, umpan balik profesional, hingga bagaimana acara ini menyebar di masyarakat, terlihat bahwa Photo Hanoi berperan sebagai "infrastruktur lunak" untuk mengembangkan citra Hanoi—sebuah kota kreatif.

Dengan sinyal positif di atas, Bapak Jonathan Baker, Kepala Perwakilan Kantor UNESCO di Vietnam, menegaskan: "Photo Hanoi'25 sekali lagi menegaskan posisi Hanoi yang semakin berkembang sebagai kota kreatif yang dinamis. Energi para seniman muda, kekuatan komunitas kreatif lokal, dan komitmen kota untuk menjadikan budaya sebagai penggerak pembangunan, semuanya telah berkontribusi dalam membentuk masa depan di mana kreativitas tidak hanya dihargai tetapi juga dipupuk untuk berkembang."

    Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/van-hoc-nghe-thuat/thu-do-sang-tao-trong-thang-nhiep-anh-1015545