Artur Parfenchikov, kepala Republik Karelia di Rusia, mengatakan jet tempur yang jatuh itu milik Resimen Tempur ke-159, yang bermarkas di Bandara Petrozavodsk. Pesawat itu jatuh di hutan dan tidak menimbulkan korban jiwa di darat.
Layanan darurat berada di tempat kejadian, sementara pihak berwenang segera meluncurkan penyelidikan atas penyebab tragedi tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian mengonfirmasi informasi tersebut, dengan mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi saat pesawat sedang menjalani penerbangan latihan yang direncanakan. Kementerian tersebut menyatakan: "Jet tempur itu tidak membawa senjata dan jatuh di area terbuka yang tak berpenghuni. Awaknya tewas."
Seri pesawat tempur berat Su-30 dikembangkan dan diproduksi oleh Rusia sejak awal 1990-an, terutama untuk pasar ekspor. Versi Su-30SM untuk militer Rusia telah beroperasi sejak 2013 dan saat ini menjadi salah satu pesawat tempur utama angkatan udara negara tersebut.
Hingga saat ini, diperkirakan lebih dari 630 versi Su-30 telah diproduksi. Angkatan Udara dan Angkatan Laut Rusia saja akan memiliki lebih dari 130 Su-30SM yang beroperasi pada tahun 2024.
Ini bukan kecelakaan latihan pertama di militer Rusia tahun ini. Pada awal Oktober, sebuah pesawat tempur MiG-31 jatuh di Provinsi Lipetsk, tetapi awaknya berhasil melontarkan diri dengan selamat.
Tiga bulan sebelumnya, pesawat pengebom tempur Su-34 mengalami kegagalan roda pendaratan selama pelatihan di provinsi Nizhny Novgorod; pilot membawa pesawat ke area aman sebelum mengeluarkan kursi lontar.
Source: https://congluan.vn/tiem-kich-su-30-nga-roi-khi-huan-luyen-hai-phi-cong-thiet-mang-10317770.html






Komentar (0)