Di tengah lautan yang bergejolak, para prajurit tetap melindungi kedaulatan Tanah Air siang dan malam. Di belakang mereka, istri-istri mereka dengan tenang di darat, mengurus keluarga dan menjadi barisan belakang yang kokoh. Bagi Ibu Pham Thi Huong, istri Mayor Dang Xuan Kien, kata-kata penyemangat sederhana atau pertemuan singkat di antara mereka juga menjadi sumber kekuatan bagi Bapak Kien untuk bekerja dengan tenang.

Mengatasi Ketidakhadiran

Dengan dua anak usia sekolah, Ibu Huong harus mengurus pendidikan anak-anaknya, merawat orang tuanya yang lanjut usia, dan mengurus semua urusan keluarga, baik besar maupun kecil. Awalnya, ketika Bapak Kien melakukan perjalanan bisnis jauh dari rumah, hidupnya terasa sulit. Dengan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang ibu, istri, dan anak, ia harus mengurus semua urusan rumah tangga sendirian. Ia bercerita: "Dulu, ketika suami saya masih di rumah, beliau adalah "tukang reparasi" dan "sopir" keluarga. Beliau mengurus semuanya, mulai dari sistem kelistrikan, perabotan yang rusak, membantu saya berjualan, hingga mengantar anak-anak ke sekolah. Sejak beliau mulai bekerja jauh, saya harus mengatur, beradaptasi, dan mengurus semua urusan rumah tangga dan kedua belah pihak keluarga. Yang terpenting, saya ingin beliau dapat bekerja dengan tenang, tanpa perlu khawatir ketika jauh dari keluarga."

Bagi Bapak Kien, Ibu Huong selalu menjadi pendukung yang solid. Foto: Karakter disediakan

Sambil menatap foto kenangan masa muda mereka, Ibu Huong mengaku: "Saya berkata pada diri sendiri bahwa saya harus selalu kuat, harus menjadi pendukungnya agar ia dapat dengan yakin mewujudkan cita-citanya mengabdi kepada Tanah Air. Yang selalu membuat saya teguh adalah cinta yang mendalam dan kesetiaannya yang teguh kepada saya, sesuatu yang tidak semua gadis beruntung mendapatkannya dari suaminya."

Seperti banyak istri yang suaminya bekerja di pulau-pulau terpencil, setiap kali Tuan Kien pergi ke kepulauan Truong Sa untuk menjalankan tugasnya, kekhawatiran terbesar Nyonya Huong adalah cuaca buruk. Setiap kali mendengar berita tentang laut yang ganas, tekanan rendah, atau badai besar, ia merasa gelisah. Dengan keberanian seorang istri tentara, ia selalu berusaha untuk tetap tenang, tidak membiarkan kekhawatiran tersebut memengaruhi semangat suaminya. Sekalipun hanya percakapan singkat melalui telepon, ia selalu memanfaatkan setiap menit untuk mengirimkan kata-kata sederhana namun menyentuh hati kepada suaminya. "Di luar sana, kondisi kehidupan tidak mendukung, ketika cuaca panas, terjadi kekurangan air, sayuran terbatas, dan obat-obatan tidak sebanyak di daratan. Saya juga sangat khawatir tetapi saya tidak tahu harus berbuat apa selain menyemangatinya untuk berusaha mengatasinya, menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Partai dan Negara, dan dengan teguh melindungi kedaulatan nasional," ungkap Nyonya Huong.

Kenangan indah antara Mayor Dang Xuan Kien dan seniman Quang Thang (bersama MC VTV) di Pulau Nam Yet. Foto: NVCC

Berbagi lebih lanjut dengan para wartawan, ia mengatakan bahwa cuti Kien terakhir kali datang tepat ketika Topan Yagi melanda negara kita. Seharusnya itu menjadi kesempatan baginya untuk beristirahat dan berkumpul kembali dengan keluarganya setelah berbulan-bulan bekerja di pulau terpencil. Namun, ketika badai tiba, ia segera bergabung dengan rekan satu timnya dan warga setempat untuk membantu keluarga-keluarga yang terdampak, berkontribusi dalam meminimalkan kerusakan. Banyak rumah terendam banjir, atap beterbangan, pohon tumbang, mengganggu kehidupan masyarakat. Ia dan rekan-rekannya tanpa ragu, turun tangan untuk memperbaiki rumah, membersihkan, dan mengatasi dampak bencana alam.

Jaga keutuhan keluarga

Senantiasa mendampingi suaminya dalam perjalanan berat seorang prajurit pulau, Ibu Huong dengan bangga berkata: "Saya merasa sangat bahagia dan gembira karena suami saya tidak hanya bertanggung jawab atas keluarganya, tetapi juga atas komunitas dan rakyat, selalu siap membantu mereka yang berada dalam kesulitan."

Di tengah kerasnya hidup, Ibu Huong tetap menemukan kebahagiaan di setiap momen kecil. Kerang-kerang laut dengan berbagai bentuk dan warna yang dikirimkan Bapak Kien dari pulau terpencil kepada anak-anaknya adalah hadiah sederhana namun bermakna, berisi perasaan yang tak terkira dan kenangan berharga.

Ibu Huong (paling kiri) beserta anak-anak dan kerabatnya senantiasa menjadi pendukung spiritual bagi Bapak Dang Xuan Kien. Foto: NVCC

Setiap kali pulang, Pak Kien selalu berusaha menebus waktu yang ia lewatkan dengan merawat istri dan anak-anaknya sepenuh hati. Melihatnya sibuk mengurus keluarga kecilnya, menyaksikan momen berkumpulnya seluruh keluarga untuk menikmati hidangan sederhana nan hangat, Ibu Huong merasa sangat bahagia dan hangat.

Setiap keluarga prajurit adalah kisah unik yang terjalin dari jalinan emosi yang terjalin erat – kerinduan, kekhawatiran, kebanggaan, dan iman yang kuat. Bagi mereka, perpisahan tidak memadamkan cinta yang membara, melainkan menyalakan api kesetiaan dan keteguhan. Dengan perannya sebagai barisan belakang yang kokoh, istri prajurit seperti Ibu Huong selalu menjadi sumber dorongan spiritual yang luar biasa, membantu para prajurit merasa aman dan nyaman dalam membela Tanah Air.

    Sumber: https://www.qdnd.vn/phong-su-dieu-tra/phong-su/tien-tuyen-vung-tam-hau-phuong-vung-chac-1016025