Nokturia didefinisikan sebagai terbangun untuk buang air kecil dua kali atau lebih di malam hari. Tingkat ini dapat memengaruhi tidur dan kualitas hidup secara signifikan, menurut situs web kesehatan Medical News Today (UK).

Sering buang air kecil dan berkepanjangan di malam hari dapat menjadi tanda diabetes.
FOTO: AI
Penyebab umum nokturia adalah minum terlalu banyak air, bir, anggur, teh, kopi di malam hari, atau mengonsumsi diuretik. Selain itu, ibu hamil dan lansia sering buang air kecil di malam hari.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa nokturia juga sangat umum terjadi pada orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi. Bagi orang dengan masalah kesehatan ini, nokturia sering kali disertai gejala seperti rasa haus, penurunan berat badan, kaki bengkak, atau kelelahan.
Apa bedanya nokturia pada penderita diabetes dengan nokturia pada pasien ginjal?
Nokturia adalah tanda diabetes ketika penderita tidak hanya sering buang air kecil, tetapi juga sering haus dan lapar. Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring glukosa dari darah. Akibatnya, sering buang air kecil, baik siang maupun malam.
Banyak literatur medis menekankan sering buang air kecil di malam hari sebagai salah satu tanda awal diabetes yang umum. Hal ini terutama berlaku jika disertai rasa haus yang hebat, mulut kering, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Sementara itu, pada masalah ginjal, mekanismenya sedikit berbeda. Normalnya, ginjal yang sehat membantu mengatur keseimbangan air dan garam, sehingga membantu buang air kecil lebih banyak di siang hari, sementara buang air kecil lebih sedikit di malam hari. Ketika fungsi ginjal terganggu, kemampuan untuk memekatkan urine menurun, sehingga tubuh mudah memproduksi lebih banyak urine di malam hari. Oleh karena itu, penderita masalah ginjal harus bangun untuk buang air kecil 2-3 kali, atau bahkan lebih.
Jika Anda menduga Anda menderita diabetes atau masalah ginjal, segera konsultasikan dengan dokter. Tes gula darah, fungsi ginjal, dan urine dapat membantu dokter Anda melakukan penilaian komprehensif dan merekomendasikan perawatan yang tepat. Deteksi dini diabetes, penyakit ginjal kronis, atau kondisi lainnya dapat membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat sejak dini untuk mencegah komplikasi, menurut Medical News Today .
Sumber: https://thanhnien.vn/tieu-dem-lien-tuc-dau-hieu-canh-bao-som-tieu-duong-hoac-than-185251129203806615.htm










Komentar (0)