Dalam wawancara baru-baru ini dengan sebuah saluran televisi Amerika, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menguraikan apa yang "perlu" dilakukan untuk membuat Rusia "duduk di meja perundingan" sesuai dengan persyaratan Kiev.
| Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Sumber: CNN) |
Menurut Presiden Zelensky, jika Rusia kehilangan kenyamanan, yaitu "listrik dan rasa aman", mereka akan menekan Presiden Vladimir Putin. Pemimpin Ukraina tersebut yakin bahwa hal ini diperlukan agar Rusia dapat "duduk di meja perundingan" sesuai dengan persyaratan Kiev.
Merujuk pada operasi Angkatan Bersenjata Ukraina (VSU) untuk menyerang provinsi Kursk pada 6 Agustus, Tn. Zelensky mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memaksa tentara Rusia bergerak dan "itu adalah ide yang tepat", tetapi ia juga menyebut serangan VSU di wilayah perbatasan ini sebagai operasi yang berisiko.
Mengenai situasi konflik, pada 16 September, Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa pasukan pertahanan udara menembak jatuh 53 dari 56 kendaraan udara tak berawak (UAV) Rusia di 10 wilayah dalam serangan tadi malam, terutama menargetkan wilayah Kiev.
Sementara itu, Gubernur wilayah Belgorod Rusia Vyacheslav Gladkov mengumumkan bahwa serangan Ukraina terhadap kota dengan nama yang sama di wilayah ini melukai delapan orang pada pagi yang sama.
Di pihak Kremlin, juru bicara Dmitry Peskov mengumumkan bahwa Rusia akan melanjutkan "operasi militer khusus" di Ukraina hingga tujuannya tercapai. Ia mengatakan: "Kami memiliki kemampuan militer dan ekonomi yang cukup untuk mendukung angkatan bersenjata."
Dalam perkembangan lain, kantor berita Sputnik pada hari yang sama mengutip pernyataan Ketua Komite Kebijakan Informasi Dewan Federasi (Senat Rusia), Alexei Pushkov, yang mengatakan: "Mengenai masalah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Barat untuk menyerang target jauh di dalam wilayah Rusia, negara-negara NATO seharusnya tidak mendengarkan Tuan Zelensky, tetapi harus memperhatikan ke mana petualangan ini akan membawa mereka."
Meyakini bahwa Presiden Ukraina sedang mencoba menyeret NATO ke dalam konflik skala penuh dengan Rusia, pejabat tersebut memperingatkan: "Niat itu tidak akan menyebabkan Moskow gagal, tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan dan situasi di garis depan untuk menguntungkan Kiev, tetapi berisiko menyeret Barat ke dalam konflik yang tidak ingin mereka ikuti secara langsung."
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-ukraine-he-lo-toan-tinh-ep-nga-ngo-vao-ban-dam-phan-moscow-khuyen-nato-dung-nghe-kiev-286498.html










Komentar (0)