Acara akademik dan budaya khusus ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Swedia bekerja sama dengan Universitas RMIT Vietnam. Pameran "Hadiah Nobel" memberikan perspektif baru kepada mahasiswa, dosen, dan publik tentang kontribusi para ilmuwan peraih Nobel dalam memecahkan tantangan global.

Pameran “Hadiah Nobel” telah memberikan perspektif baru kepada mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum.
Puncak acara adalah sesi dialog pada sore hari tanggal 15 September dengan tema "Peran AI dalam masa depan pembelajaran dan pengajaran" yang diselenggarakan dalam format tatap muka dan daring, yang menarik hampir 300 delegasi, termasuk Kedutaan Besar Swedia, akademisi internasional, pemimpin bisnis, dan mahasiswa.
Dari Swedia, tiga cendekiawan ternama menyampaikan makalah utama. Dr. Gustav Källstrand, Kurator Senior Museum Nobel, menganalisis manajemen dan perubahan citra Hadiah Nobel dari waktu ke waktu.
Profesor Ulf Danielsson, anggota Komite Nobel Fisika, berbagi proses seleksi dan merefleksikan penganugerahan Hadiah Nobel Fisika 2024 kepada kecerdasan buatan. Profesor Virginia Dignum, Universitas Umeå, menekankan perlunya pengembangan AI dengan cara yang tepercaya, kolaboratif, dan memprioritaskan manfaat sosial.

Diskusi panel tentang "Peran AI dalam masa depan pembelajaran dan pengajaran".
Diskusi ini juga menghadirkan para pakar dari Pusat Transformasi Digital Kota Ho Chi Minh , Ericsson, Tetra Pak, dan akademisi. Kontennya berfokus pada dampak AI terhadap pengajaran, keterampilan digital yang dibutuhkan peserta didik, tantangan keamanan data, dan model kerja sama antara pemerintah, universitas, dan bisnis.
Duta Besar Swedia untuk Vietnam, Bapak Johan Ndisi, menegaskan: “Hadiah Nobel merupakan simbol pencapaian manusia dan semangat kerja sama global. Acara ini tidak hanya mengapresiasi inovasi tetapi juga menegaskan dukungan Swedia terhadap proses transformasi digital Vietnam.”

Acara ini tidak hanya menghormati warisan Nobel, tetapi juga menandai 55 tahun hubungan diplomatik Vietnam-Swedia dan 25 tahun Universitas RMIT di Vietnam. Foto: Perwakilan Kedutaan Besar Swedia (kanan) memberikan cenderamata kepada perwakilan Universitas RMIT di Vietnam.
Program ini juga merupakan contoh nyata peningkatan hubungan kedua negara menjadi Kemitraan Strategis di bidang sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital pada Juni 2025. Swedia terus menunjukkan perannya sebagai mitra yang mendampingi Vietnam, mulai dari bantuan kemanusiaan hingga kerja sama di bidang teknologi hijau dan kecerdasan buatan.
Source: https://baotintuc.vn/xa-hoi/trien-lam-va-doi-thoai-ve-giai-thuong-nobel-2025-ket-noi-quan-he-viet-nam-thuy-dien-20250916100606411.htm






Komentar (0)