Kembali ke masa lalu untuk menjadi lebih bangga
Pameran terbaru "National Pride" bukan hanya tempat bertemunya warna-warna lukisan dan emosi estetis, tetapi juga tempat bertemunya masa lalu dan masa kini dalam setiap goresannya. Setiap karya di sini bukan sekadar lukisan, melainkan sepenggal kenangan, hembusan napas sejarah yang terbangun di jantung kota Hanoi saat ini. Warna-warna patriotisme, keyakinan, dan aspirasi perdamaian telah melampaui batas ruang pameran, menyebar ke hati para pengunjung, terutama generasi muda.
Melanjutkan nuansa emosional peringatan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September, pameran seni luar ruang "National Pride" menampilkan 40 karya dari 39 penulis muda dengan beragam gaya, mulai dari realisme hingga stilisasi, abstraksi, atau terinspirasi oleh seni rakyat seperti Dong Ho, Hang Trong, dan seni kerajaan. Dari perspektif apa pun, semuanya memiliki pesan yang sama, yaitu cinta tanah air dan kebanggaan nasional.
![]() |
| Karya "I found you" di Pameran "Proud Nation". |
Dalam alur itu, karya "A80" karya penulis Pham Dinh Tuan menggambarkan perjalanan generasi yang bertekad mati demi kelangsungan hidup Tanah Air, dari peluru, bom, asap, dan api hingga hari kemenangan, ketika bendera merah dengan bintang kuning berkibar di langit biru yang damai.
Di kedalaman yang lain, karya "I found you" menggambarkan wajah sendu seorang veteran tua dengan air mata mengalir di pipinya. Kedua lengannya memeluk erat seberkas cahaya kuning, bagai sungai yang berisi kenangan tak ternilai. Sebab di sungai kuning itu, botol-botol kaca kecil berisi siluet dan relik rekan-rekan lamanya muncul.
Karya ini menunjukkan rasa syukur dan kesakralan perjalanan menemukan jasad para martir. Ini adalah pesan syukur yang tak pernah berakhir. Di depan lukisan, Hoang Kim Lien (lahir tahun 2004, distrik Cat Linh) terharu: "Para paman, saudara-saudara, dan saudara-saudara telah gugur dalam perang perlawanan, agar kita dapat menikmati kedamaian hari ini."
Vietnam yang dicintai di setiap momen
Bersamaan dengan potongan-potongan sejarah, pameran ini juga menghadirkan alur emosional lain, di mana kehidupan sehari-hari dan kisah perdamaian dibuka. Dalam lukisan "Bingkai Sulaman Ibu" karya penulis Hong Hoa, karya tersebut berasal dari kenangan pribadi, tetapi kesederhanaanlah yang menyentuh cinta keluarga, sumber cinta dalam hati setiap orang.
Karya-karya "Warna Kedamaian", "Persiapan", "Keakraban"... menggambarkan kembali suasana jalanan pasar Vietnam pada hari-hari besar, membawa penonton kembali ke jalanan yang dipenuhi bendera, bunga, dan merpati putih. Detail-detail sederhana ini semakin menghormati budaya Vietnam, sederhana namun hangat, biasa namun kaya akan identitas.
Selain itu, karya "Berjalan dalam Damai" menampilkan senyum anak-anak di langit yang damai, meneguhkan nilai kemerdekaan dan kebebasan. Atau lukisan "54 Suku Bangsa Vietnam", dengan potret kolektif yang brilian dalam balutan kostum tradisional 54 suku tersebut. Dalam lukisan tersebut, para tokoh berbaris rapi, senyum, tatapan mata, dan gestur tangan mereka menciptakan kegembiraan, keseragaman, dan kesetaraan, bagaikan lagu solidaritas yang menggema di seluruh Vietnam.
Menutup perjalanan ini adalah karya "Bangga Vietnam" karya Le Thanh Mai, yang dilukis dengan latar belakang merah dengan bintang kuning yang mengingatkan pada bendera nasional. Bintang kuning di tengahnya terdiri dari gambar orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari petani, pekerja hingga kaum intelektual, pemuda, dan angkatan bersenjata. Lukisan ini menegaskan bahwa negara saat ini adalah kristalisasi dari tangan dan pikiran seluruh bangsa.
![]() |
Kaum muda mengunjungi pameran "Kebanggaan Nasional". |
Karya-karya yang dipamerkan memiliki suasana yang muda dan kreatif. Melalui warna-warna cerah dan gambar-gambar yang hidup, pameran ini bertujuan untuk membangkitkan rasa cinta tanah air, kebanggaan nasional, dan rasa hormat terhadap nilai-nilai tradisional di hati setiap orang, terutama kaum muda dan anak-anak. Tujuan utama dari kegiatan ini tidak hanya untuk membuka ruang bagi penikmat seni, tetapi juga agar setiap orang, ketika berhenti di depan sebuah lukisan, dapat merasakan cinta Tanah Air yang selalu mengalir di hati setiap orang Vietnam.
Berjalan perlahan menyusuri lukisan-lukisan, pengunjung tak hanya menikmati warna-warnanya, tetapi juga menyentuh jiwa bangsa, untuk mengingatkan diri kembali: Perdamaian hari ini adalah pencapaian suci yang perlu dihargai dan dilestarikan. Nguyen Thi Mai, Kepala Departemen Riset Koleksi (Pusat Kegiatan Kebudayaan dan Ilmiah Kuil Sastra - Quoc Tu Giam), menyatakan: "Para seniman muda telah menunjukkan kecintaan yang mendalam terhadap tanah air mereka, menghadirkan pandangan yang segar dan ramah tentang masyarakat Vietnam kepada publik. Kami berharap akan ada lebih banyak karya kreatif untuk menyebarkan kebanggaan nasional."
Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/van-hoc-nghe-thuat/trung-bay-dan-toc-tu-hao-hoi-hoa-long-yeu-nuoc-va-ve-dep-hoa-binh-959584








Komentar (0)