Menurut South China Morning Post pada tanggal 4 Januari, hal ini dianggap sebagai bagian dari upaya China untuk menarik lebih banyak pengakuan internasional untuk C919, dan bersaing dengan perusahaan manufaktur pesawat raksasa seperti Boeing (berkantor pusat di AS) dan Airbus (berkantor pusat di Prancis).
Pada konferensi industri tahunan yang diadakan di Beijing pada tanggal 4 Januari, seorang perwakilan dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC) mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya kerja sama dengan Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (EASA) untuk memungkinkan pesawat sipil domestik negara itu "pergi ke luar negeri".
Informasi tersebut juga dipublikasikan di CAAC News, sebuah publikasi milik regulator penerbangan China.

Pesawat C919 terbang di atas Pelabuhan Victoria dalam perjalanan pertamanya meninggalkan daratan Cina pada 16 Desember 2023.
C919 telah beroperasi secara komersial di China sejak Mei 2023 tetapi baru saja disertifikasi oleh badan regulasi pemerintah negara tersebut.
Diproduksi oleh Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) milik negara, C919 dirancang untuk bersaing dengan Boeing 737 dan Airbus A320.
CAAC memiliki perjanjian keselamatan penerbangan bilateral dengan EASA dan Administrasi Penerbangan Federal AS untuk mengizinkan ekspor produk kedirgantaraan buatan Tiongkok ke AS dan Uni Eropa. Ketentuan-ketentuan ini didasarkan pada pengakuan bersama atas prosedur masing-masing.
Berdasarkan perjanjian tersebut, regulator akan bekerja sama untuk memastikan kelaikan udara suatu desain pesawat.
CAAC juga bertujuan untuk fokus pada penyelesaian berbagai hambatan dan kemacetan yang terkait dengan peralatan teknis, proses produksi, dan sistem operasi untuk meminimalkan risiko dalam pengembangan industri jangka panjang.
Komponen utama C919 bersumber dari berbagai perusahaan asing, dengan mesin yang diproduksi oleh CFM International, perusahaan patungan antara GE Aerospace yang berbasis di AS dan Safran Aircraft Engines dari Prancis.
Dalam perkembangan lainnya, pada 2 Januari, China Eastern Airlines yang berbasis di Shanghai mengonfirmasi telah menerima pesawat C919 keempatnya. Menurut rencana, pesawat ini akan segera dioperasikan secara komersial, lapor CGTN.
Pesawat yang baru saja dikirim ini merupakan salah satu dari lima pesawat yang dipesan China Eastern Airlines pada gelombang pertama tahun 2021. Gelombang ketiga dikirim pada awal Desember 2023.
Hingga 31 Desember 2023, pesawat C919 milik China Eastern Airlines telah melakukan 655 penerbangan komersial, membawa hampir 82.000 penumpang, sejak penerbangan pertamanya lepas landas pada 28 Mei 2023.
Pada bulan September 2023, China Eastern Airlines membeli 100 pesawat C919 lagi dari COMAC. Ini juga merupakan pesanan terbesar untuk jenis jet ini. Pengiriman diperkirakan akan dibagi menjadi beberapa tahap, dari tahun 2024 hingga 2031.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)