Menurut China Daily, insiden tersebut terungkap ketika netizen menemukan bahwa daftar siswa penerima bantuan yang dipublikasikan oleh sekolah tersebut cocok dengan serangkaian nama yang muncul di mesin pencari Baidu. Insiden ini langsung menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dalam alokasi dana amal.
Dalam pengumuman resminya, pihak sekolah mengakui bahwa kesalahan tersebut bersumber dari kelalaian dan mengatakan akan menanganinya secara ketat sesuai peraturan internal.
Proyek di atas memiliki total anggaran 450.000 yuan (setara dengan hampir 1,7 miliar VND), dilaksanakan dari Juni 2022 hingga Juni 2023, untuk mendukung anak-anak yang orang tuanya bekerja jauh di dua sekolah dasar di daerah pegunungan di distrik Thuan An.
Kegiatannya meliputi pembelian rak buku perpustakaan, pembuatan materi pembelajaran, penyediaan perlengkapan pembelajaran, buku, dan penyelenggaraan sesi pengajaran daring dan tatap muka bagi siswa.
Menurut pihak sekolah, proyek tersebut memiliki 7 sesi pembelajaran daring, tetapi staf yang bertanggung jawab tidak menyimpan daftar lengkap peserta yang sebenarnya. Ketika tiba saatnya penerimaan, mereka melakukan kecurangan untuk mendapatkan jumlah penerima manfaat yang dibutuhkan dengan menggunakan nama-nama populer di internet untuk dimasukkan ke dalam daftar publik, yang kemudian memicu gelombang kritik.
Sekolah juga mengatakan proyek tersebut tidak memberikan uang tunai langsung kepada siswa; semua dana digunakan untuk perlengkapan dan biaya operasional.
Pihak sekolah berjanji akan menangani individu-individu yang terlibat, meninjau secara komprehensif program-program serupa, dan memperketat pengawasan guna menghindari terulangnya pelanggaran.
Sumber: https://vietnamnet.vn/truong-dai-hoc-xin-loi-vi-cong-bo-danh-sach-hoc-sinh-nhan-ho-tro-khong-co-that-2470130.html










Komentar (0)